Mahfud: BMKG Prediksi Dampak El Nino Terjadi Sampai Maret 2024

CNN Indonesia
Senin, 09 Okt 2023 17:26 WIB
BMKG memprediksi dampak el nino akan terjadi sampai pada sekitar Februari dan Maret tahun 2024.
Ilustrasi. BMKG memprediksi dampak el nino akan sampai pada sekitar Februari dan Maret tahun 2024. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan dampak dari fenomena el nino diprediksi akan terjadi hingga Maret 2024 mendatang. Mahfud menyebut hal itu mengacu pada hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"BMKG memprediksi dampak el nino akan sampai pada sekitar Februari dan Maret tahun 2024," kata Mahfud di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta Pusat, Senin (9/10).

Menurut Mahfud, saat ini sudah memasuki masa puncak dampak el nino. Menurutnya, saat ini pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dampak el nino memang diprediksi akan terjadi hingga Maret 2024. Namun, dia mengatakan pada bulan Maret itu, dampak el nino mulai menurun.

"Tahun depan kalau dari perhitungan prediksi, Maret itu mulai melemah tapi belum berakhir," ujarnya.

Dia menjelaskan sebagian wilayah di Indonesia bahkan sudah memasuki musim hujan pada November 2023. Sebab pada November, angin diprediksi akan berembus dari Asia membawa uap air.

"Alhamdulillah November itu diprediksi angin yang dari Australia itu sudah digantikan dengan angin dari arah Asia yang membawa uap air. Dan itu yang menyebabkan turun hujan," jelasnya.

Dwikorita juga sempat menyebut suhu panas di Indonesia diprediksi bisa tembus hingga 40 derajat celcius.

Menurut Dwikorita kondisi ini berkenaan dengan hawa panas yang melanda sejumlah kawasan di Indonesia di tengah musim kemarau. Tidak hanya itu, tren global juga menunjukkan ada peningkatan suhu di berbagai belahan dunia imbas perubahan iklim.

(yla/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER