Ketua RW Tepis Kabar Penggeledahan di Rumah Firli Bahuri

Ketua RW di lingkungan tempat tinggal Firli Bahuri, Irwan Irawan, menyatakan tidak ada aktivitas di rumah Ketua KPK tersebut pada sore hingga malam hari, Senin (9/10).

Irwan menepis kabar penggeledahan di rumah Firli yang terletak di Kelurahan Jakasetia, Bekasi Selatan tersebut.

"Tidak benar [ada penggeledahan], tidak ada kegiatan apa-apa di rumah beliau [Firli Bahuri]," kata Irwan kepada CNNIndonesia.com lewat pesan tertulis.

Wakil KPK Alexander Marwata pun turut membantah informasi yang beredar perihal rumah Firli digeledah kepolisian imbas dari laporan masyarakat terkait dugaan pemerasan.

"Enggak ada," ujar Alex saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (9/10).

Lihat Juga : Kompolnas Minta Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Ditangani Bareskrim

Informasi yang beredar di kalangan wartawan pada Senin (9/10) sore menyebut tim penyidik Polda Metro Jaya dan Mabes Polri hendak menggeledah kediaman Firli di Bekasi Selatan.

Upaya paksa tersebut terkait dengan penanganan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang baru saja dinaikkan ke tahap penyidikan oleh Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo hingga saat ini masih dalam proses penyidikan di Polda Metro Jaya.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya mendalami soal pertemuan antara Firli dan Syahrul dalam pengusutan kasus pemerasan ini. Bahkan, foto pertemuan itu juga dibahas dalam gelar perkara pada Jumat 6 Oktober.

"Jadi terjawab bahwa ini masuk dalam materi penyidikan yang akan kami gali dan akan kami cari buktinya untuk membuat terang tindak pidana yang terjadi," kata Ade Safri di Polda Metro Jaya, Sabtu (7/10).

Lihat Juga : Dewas Kumpulkan Bahan Usut Dugaan Pimpinan KPK Peras Eks Mentan SYL

Buntut foto pertemuan itu, Firli juga telah dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku. Pihak pelapor mengatasnamakan diri sebagai Komite Mahasiswa Peduli Hukum.

Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut.

"Dewas masih mempelajari pengaduan yang masuk dan juga sedang kumpulkan bahan dan keterangan," ujar Syamsuddin kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (9/10).