Polisi Sebut Jatuhnya Siswa SMP di Cengkareng Murni Kecelakaan

Polisi menyebut jatuhnya siswa SMP di Cengkareng, Jakarta Barat berinisial DS hingga tewas adalah murni peristiwa kecelakaan.

"Itu murni kecelakaan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi kepada wartawan, Kamis (12/10).

Berdasarkan pendalaman, kata Syahduddi, korban terjatuh karena terpeleset saat berusaha melompat dari bangku. Ia peristiwa itu tak ada kaitannya dengan aksi perundungan.

"Dari bangku itu dia lompat, kepeleset. Enggak ada (perundungan)," ucap dia.

Lihat Juga : Polisi Bantah Isu Bullying Terkait Jatuhnya Siswa SMP di Cengkareng

Syahduddi juga menyebut jendela yang menjadi lokasi jatuhnya korban memang kerap dijadikan sebagai tempat para siswa untuk merokok.

"Iya sering dipakai-pakai buat merokok," ujarnya.

Sebelumnya, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Cengkareng Jakarta Barat ditemukan meninggal dunia usai jatuh dari lantai 4 pada Senin (9/10) sekitar pukul 09.45 WIB.

Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang menyebut korban diduga jatuh dari lantai 4 akibat terpeleset. Berdasarkan keterangan saksi, saat itu korban berada di jendela ruang kelas karena ingin merokok secara sembunyi-bunyi

"Keterangan dari kita ini di lokasi, ada mau melakukan aktivitas merokok ya," ujarnya, Senin (9/10).

Lihat Juga : Kesaksian Kepsek-Warga soal Siswa SMP Cengkareng Jatuh dari Lantai 4

Peristiwa jatuhnya siswa sekolah hingga tewas bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, siswi kelas 6 SD di Pesanggrahan, Jakarta Selatan juga tewas usai terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah, beberapa pekan lalu (26/9).

Atas dua kasus tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta melakukan evaluasi usai dua siswa tewas akibat terjatuh dari gedung sekolah.

Kata dia, evaluasi yang perlu dilakukan yakni mengecek para siswa dan keamanan gedung-gedung sekolah di Jakarta.

"Evaluasi. Kemarin kan waktu ngumpul saya sudah minta Dinas Pendidikan evaluasi, mungkin harus dicek anak-anak sekolah, terus bangunan juga perlu kita evaluasi," kata Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (9/10).