Bakal calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo mengatakan siapa pun berpeluang ikut di Pilpres 2024 setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan syarat capres-cawapres berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah.
Hal tersebut disampaikan Ganjar merespons peluang anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming maju sebagai cawapres setelah MK mengabulkan gugatan syarat pendaftaran capres-cawapres tersebut.
"Politik itu ketika janurnya belum melengkung semua akan bisa terjadi," kata Ganjar di kediaman seniman Butet Kertaredjasa, Kasihan, Bantul, DIY, Senin (16/10) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua (berpeluang). Kalau kamu kan pasti nyebut-nya satu nama (Gibran), tapi semua pasti punya peluang." sambungnya.
Wacana Gibran menjadi cawapres untuk mendampingi Ketua Umum Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) mencuat seiring munculnya gugatan syarat pendaftaran capres-cawapres ke MK.
Ganjar lantas meminta wartawan untuk menanyakan langsung ke wali kota Solo tersebut apakah akan tegak lurus arahan PDIP atau maju sebagai cawapres Prabowo.
"Coba kamu tanyakan ke beliau," ucapnya.
Di sisi lain, Ganjar santai menyikapi kehadiran Jokowoi ke acara Rakernas Pro-Jokowi (Projo) yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk bertarung di Pilpres 2024.
Ganjar menganggap tidak ada yang salah dengan kedatangan Jokowi sebagai kader PDIP ke acara Rakernas Projo Sabtu (14/10) akhir pekan lalu.
"Boleh, boleh aja," kata Ganjar.
Projo telah resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024. Mereka mengklaim telah sesuai dengan arahan Jokowi dalam rakernas.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui ada komunikasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka usai MK mengabulkan salah satu gugatan batas usia capres dan cawapres.
"Ada komunikasi," kata Muzani di Kertanegara IV, Jakarta, Senin (16/10) malam.
Namun, Muzani mengklaim tak mengetahui rinci komunikasi yang berjalan dengan Gibran itu lantaran bukan dia yang berkomunikasi langsung.
(kum/fra)