PAN Tak Kapok Dukung Prabowo, Yakin Bisa Menang di 2024

Partai Amanat Nasional (PAN) yakin Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa menang di Pilpres 2024. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menuturkan tahun 2024 jadi momentum yang tepat bagi Prabowo setelah dua kali kalah di 2014 dan 2019.

"Kita kan punya perhitungan tersendiri dan kita berdasarkan perhitungan-perhitungan yang sekarang ada dan kita kilas balik apa yang sudah terjadi di Pilpres 2014 dan 2019 kita melihat bahwa 2014 ini adalah momentum di mana potensi kemenangan Pak Prabowo paling besar," kata Eddy dalam Podcast What The Fact! Politics CNN Indonesia, Selasa (17/10).

Di Pilpres 2014 dan 2019, PAN juga mendukung Prabowo. Eddy mengatakan kini PAN makin percaya diri karena Prabowo merupakan Menteri Pertahanan yang berprestasi.

Selain itu, kata dia, Prabowo kerap mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, sosok yang mendapat apresiasi dari Jokowi akan mendapatkan simpati dari masyarakat.

"Presiden ini kan sekarang sedang menikmati approval rating (kepuasan publik) publik yang tinggi. Jadi siapapun yang terasosiasi dengan Bapak Presiden, apalagi mendapatkan pujian atau apresiasi dari Bapak Presiden tentu juga akan terlihat sangat baik di mata publik," ucap Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Alasan lainnya, lanjut Eddy, tidak ada calon presiden petahana di Pilpres 2024. Dia mengatakan hal ini membuat situasi politik berbeda dengan Pilpres 2019 saat Jokowi maju untuk periode kedua.

"(Tahun) 2019 kita menghadapi incumbent yang kuat sekali waktu itu. Itu pun kita merasa punya kans untuk menang. Dan sekarang kita lihat momentumnya baik dan Pak Prabowo saat ini juga dari aspek persiapan jauh lebih siap dibandingkan 2019," ujarnya.

Prabowo saat ini didukung delapan partai untuk maju sebagai capre di 2024. Mereka ialah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima.

Namun, hingga kini Prabowo belum mengumumkan cawapres pendampingnya. Ada sejumlah nama yang menguat, di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.