Yudo Buka Suara soal Bursa Bakal Calon Panglima TNI Pengganti Dirinya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono buka suara soal bursa bakal calon Panglima TNI pengganti dirinya yang akan memasuki masa pensiun bulan depan.
Yudo mengaku bakal merekomendasikan kandidat penggantinya kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) apabila memang dirinya diminta.
Siapa pun yang direkomendasikan, Yudo menekankan penunjukan Panglima TNI pengganti dirinya kelak hak prerogatif presiden.
"Sampai saat ini saya belum, yang tadi nantinya tentunya hak prerogatif presiden, kalau presiden minta tentunya saya akan memberikan saran dan pendapat," kata Yudo usai sertijab KSAD di Mabes TNI AD, Jakarta, Jumat (27/10).
Yudo akan berusia 58 tahun pada akhir November mendatang. Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dijelaskan bahwa prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira, dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.
Berdasar UU yang sama, disebutkan jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Beberapa waktu lalu, sejumlah pengamat berpendapat salah satu yang berpeluang besar menjadi Panglima TNI adalah KSAD yang baru dilantik Jenderal Agus Subiyanto. Salah satu alasannya adalah 'kedekatan' Agus dengan Presiden Jokowi saat di Solo.
Diketahui, Agus Subiyanto pernah menjabat sebagai Komandan Kodim 0735/Surakarta pada 2009-2011). Pada saat yang sama, Jokowi kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Kemudian jebolan Akmil 1991 itu pun pernah menjadi 'tameng hidup' Jokowi dan keluarga sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2020-2021).
Pengamat militer dan pertahanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyinggung soal rekam jejak dan kedekatan Agus dengan Jokowi. Selain itu, masa pensiun Agus juga masih relatif lebih panjang.
"Harus diakui bahwa rekam jejak kedekatan dengan Presiden dan masa aktif yang lebih panjang menghadirkan peluang lebih besar bagi KSAD baru, Jenderal Agus Subiyanto untuk menjadi Panglima TNI berikutnya," kata Fahmi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (27/10).
Fahmi menyatakan sejak reformasi, belum pernah ada lagi Panglima TNI yang berturut-turut dari matra yang sama, kecuali Jenderal Moeldoko yang digantikan Jenderal Gatot Noermantyo.
Dengan fenomena itu, artinya, kata dia, peluang KSAL Laksamana Muhammad Ali menggantikan Yudo Margono akan lebih kecil.
"Begitu pula dengan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan pensiun dalam 6 bulan ke depan. Peluangnya tentu lebih kecil lagi," katanya.