DPR Terima Surpres, Agus Subiyanto Berpeluang Jadi Panglima TNI

DPR telah menerima surat presiden (surpres) berisi nama calon Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto disebut berpeluang mengisi jabatan itu.

"Yes, sudah diterima," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat dikonfirmasi, Senin (30/10).

Meutya tidak membantah atau membenarkan bahwa nama pengganti Panglima TNI adalah Jenderal Agus Subiyanto.

Ia mengatakan nama tunggal yang diusulkan Presiden Joko Widodo itu akan diumumkan Ketua DPR Puan Maharani.

"Nama nanti yang sampaikan biar Ibu Ketua DPR. Tapi yang pasti calon tunggal karena sesuai UU memang Presiden mengirim calon tunggal," ucapnya.

Ia menyebut Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal untuk membahas terkait jadwal fit and proper test untuk calon Panglima TNI pada Selasa (31/10).

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP TB Hasanuddin mengatakan nama Jenderal Agus Subiyanto tercantum dalam surpres tersebut.

"Betul (nama Jenderal Agus diusulkan dalam Surpres)," kata Hasanuddin saat dihubungi, Senin (30/10).

Hasanuddin menilai diusulkannya nama Jenderal Agus sebagai Panglima TNI menggantikan Yudo tak menyalahi aturan yang berlaku.

Ia menjelaskan dalam aturan tersebut tak mengatur minimal masa jabatan KSAD untuk menjadi Panglima TNI.

"Tidak masalah, tak ada batasan waktu," jelasnya.

Yudo akan berusia 58 tahun pada akhir November mendatang. Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dijelaskan bahwa prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira, dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.

Berdasar Undang-Undang yang sama, disebutkan bahwa jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Agus baru dilantik sebagai KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman pada pekan lalu.