Ganjar Singgung Pencopotan Baliho dan Minta Kader PDIP Bali Tenang

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2023 17:10 WIB
Ganjar menenangkan kader PDIP Bali saat menyinggung soal pencopotan bendera dan baliho di Gianyar kala kunjungan Jokowi beberapa hari lalu.
Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo saat menghadiri Obrolan Santai (Obras) bersama Ganjar Pranowo di Kantor DPD Partai PDI Perjuangan Bali, di Kota Denpasar, Kamis (2/11). (CNN Indonesia/Kadafi)
Denpasar, CNN Indonesia --

Bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo kembali menyinggung soal peristiwa penurunan bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud saat kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowi di Kabupaten Gianyar, Bali, pada Selasa (31/10) lalu.

Saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar, Kamis (2/11), Ganjar mengatakan kejadian di Gianyar itu sangat luar biasa.

Namun, menurutnya hal itu sebenarnya adalah urusannya Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Gianyar, I Made Agus Mahayastra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian Gianyar kemarin luar biasa, ada denyut yang kami rasakan dari suara rakyat, saya terharu betul. Sebenarnya, saya tidak terlalu peduli. Maaf, udahlah itu urusannya kawan-kawan di Bali, urusannya Ketua DPD (PDIP Bali) urusannya Bapak Agus," katanya di acara Obrolan Santai (Obras) bersama Ganjar Pranowo di Kantor DPD PDIP Bali yang dihadiri para kader dan petinggi PDIP Bali.

Saat Ganjar menyinggung soal bendera dan baliho itu, salah satu kader PDIP Bali berteriak 'Lawan Pak!'.

Namun, Ganjar dengan sigap mengatakan,"Tenang Pak, kaget saya Pak," kata Ganjar disambut gelak tawa para kader.

"Ini 'banteng', kalau sudah ngegas kayak gitu," imbuhnya.

Banteng adalah sebutan untuk PDIP yang menggunakan hewan bertanduk itu sebagai logo partai.

Lebih lanjut, Ganjar menilai vitalitas dan semangat kader itu menjadi modal sosial PDIP untuk selalu bersama dengan rakyat. Dia pun berpesan kepada para kader PDIP di Bali untuk menjaga ketenangan dan situasi serta kondisi tetap kondusif.

"Maka saya sampaikan inilah modal sosial kita sebenarnya kalau PDI Perjuangan bersama rakyat benar-benar sungguh indah," kata Ganjar.

"Kalau istilah kita, tertawa menangis bersama, itu hari ini muncul, hari ini muncul. Ayo kita jaga ketenangan. Tapi itulah kita tetap jaga kondisi agar semua menjadi kondusif," imbuhnya.

Sebelumnya petugas Satpol PP Bali, melalukan pencabutan sejumlah bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud jelang Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden Jokowi di Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar Bali, pada Selasa (31/10) lalu sekitar pukul 10:20 WITA.

Petugas Satpol PP awalnya mencopot sejumlah bendera Partai PDIP dan baliho Ganjar-Pranowo yang memang banyak diletakkan sekitar Balai Desa Batu Bulan yang menjadi tempat kunjungan Jokowi.

Sementara, Jokowi tiba di balai desa itu sekitar pukul 12:00 WITA akan tiba.

[Gambas:Video CNN]

Kabar pencabutan bendera partai dan baliho Ganjar Pranowo itu pun mengundang reaksi kader PDIP, termasuk di tingkat pusat.

Pada Selasa lalu, Kasatpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi mengatakan pencabutan bendera dan baliho terkait kontestasi politik itu dilakukan sesuai perintah dari Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

Bukan hanya di Batu Bulan, dia mengatakan pencabutan bendera partai politik itu memang dilakukan di tiga lokasi Kunjungan Kerja (Kunker) atau kegiatan Jokowi di Kabupaten Gianyar serta di daerah Kota Denpasar, Bali.

Sementara itu, Mahendra Jaya mengklaim pencabutan bendera dan baliho itu hanya sementara untuk menjaga estetika dan kenetralan Jokowi selaku presiden yang melakukan kunker ke wilayah tersebut.

"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman," kata Mahendra melalui video klarifikasi, Selasa.

"Salah satu kegiatan yang dilakukan Bapak Presiden di Gianyar adalah penyerahan bantuan paket sembako kepada masyarakat. Hal ini merupakan implementasi kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi. Sehingga pembersihan alat sosialisasi politik itu penting agar acara yang dilaksanakan tak bernuansa politik," kata Mahendra dalam keterangan tertulis pada Rabu (1/11).

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengatakan semua baliho dan bendera yang dicabut saat kunker Presiden Jokowi sudah dipasang kembali.

"Saya dapat informasi dipasang lagi, waktu dicabut itu hanya digeser sebentar. Setelah acara selesai dipasang lagi," ujar Koster saat ditemui usai Mukernas ke-V Indonesiapersada.ID di Sanur, Kota Denpasar, Rabu lalu.

Saat ditanya apakah bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud memang sengaja diletakkan di banyak lokasi saat kunker Presiden Jokowi, dia tak menjawab lugas. Eks Gubernur Bali itu malah menyatakan atribut tersebut banyak bertebaran dalam rangka konsolidasi PDIP dan jelang Pilpres 2024.

"Tidak (disengaja). Jadi memang saya dalam rangka konsolidasi partai dan pilpres memang menginstruksikan semua petugas partai di Bali memasang atribut partai di wilayahnya masing-masing beserta baliho capres dan cawapres yang diusung oleh PDI Perjuangan se-Bali, tidak hanya di Gianyar," ujarnya.

(kdf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER