Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengumpulkan unsur pimpinan hingga purnawirawan TNI dalam acara Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia, Kamis (2/11).
Dalam acara yang digelar di kantor Kementerian Pertahanan itu ada sejumlah purnawirawan yang sempat disapa Prabowo seperti Jenderal (Purn) Wiranto. dan Jenderal (HOR) (Purn) Agum Gumelar.
Lalu tampak hadir pula sejumlah jenderal aktif dan pimpinan TNI. Sejumlah jenderal yang terlihat hadir adalah eks KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAD Jenderal Agus Subiyanto, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Wakasal Laksdya Edwin S Aldedharma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, Pangkoarmada RI Laksdya Herru Kusmanto, Pangkoopsudnas Marsdya Tonny Harjono, dan Kepala BAIS TNI Letjen Rudyanto.
Prabowo juga menyapa para Pangdam, Pangarmada, Pangkoops, Danjen Kopassus, Dankormar, Danpasgat, para Danrem, Dandim, Danlanal, Danlanud, Danyon, dan seluruh komandan satuan wilayah TNI AD, AL, dan AU.
Prabowo mengatakan perkembangan geopolitik dan geostrategis dunia yang cepat, berpengaruh pada banyak negara di dunia.
Oleh karena itu, pria yang pernah menjadi Danjen Kopassus hingga Pangkostrad itu memandang perlu menyampaikan situasi tersebut kepada seribu unsur pimpinan TNI dari tiga matra.
"Kehormatan bagi saya sebagai Menteri Pertahanan untuk mengundang saudara-saudara sekalian untuk memaparkan keadaan geopolitik dan geostrategi global saat ini dan pengaruhnya kepada kita sekalian," kata Prabowo.
Ia mencontohkan perang yang terjadi di Ukraina. Dampak yang paling terasa dari perang itu, kata dia, adalah meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) dunia.
Prabowo mengatakan Perang di Ukraina juga telah membuat pupuk menjadi mahal dan langka.
"Kalau pupuk mahal dan langka akan mempengaruhi produksi pangan di sebagian besar dunia. Kalau produksi pangan terpengaruh akan mengakibatkan destabilisasi politik dan sosial," katanya.
Prabowo juga menyinggung perang yang terjadi di Gaza, Palestina. Menurutnya, situasi konflik Palestina dan Israel tersebut berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung bagi Indonesia.
"Perang di Gaza akan berpengaruh pada kita secara langsung, atau tidak langsung. Karena hampir 90 persen rakyat kita adalah muslim dan kejadian yang menyangkut dunia Islam, pasti akan berpengaruh pada kondisi psikologis dan ketentraman rakyat kita," katanya.
Prabowo sempat menyinggung beberapa hal lagi, hingga kemudian simposium itu berlangsung tertutup dari awak media massa.