Pantun Hasto: Bujuk Rayu Pak Prabowo Pindahkan Dukungan Satu Keluarga

CNN Indonesia
Minggu, 05 Nov 2023 16:54 WIB
Dalam pantunnya, Hasto menyinggung sejumlah isu mulai dari penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali, hingga manuver Prabowo menggaet Gibran menjadi cawapres.
Hasto menyinggung sejumlah isu mulai dari penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali, hingga manuver Prabowo menggaet Gibran menjadi cawapres. CNN Indonesia/Farid
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto melontarkan tiga pantun saat menerima dukungan Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, di Renon, Denpasar, Sabtu (4/11).

Dalam pantunnya, Hasto menyinggung sejumlah isu mulai dari penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali, hingga manuver Prabowo menggaet Gibran Rakabuming menjadi cawapres. Hasto menyebut pantun yang ia lontarkan menggambarkan suasana hati partainya saat ini.

"Karena itu pada kesempatan ini kami persembahkan juga suatu pantun yang mencerminkan suasana hati kami," kata Hasto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pantun pertama, dia menyebut penurunan bendera PDIP di Bali, serta baliho Ganjar-Mahfud telah merusak suasan. Dia juga menyebut aksi tersebut sebagai bentuk ketidakadilan.

"Pertama. Pulau Bali Pulau Dewata. Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja. Namun ada yang tega merusak suasana. Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata," kata Hasto.

"Pantun kedua, Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya relijius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala. Bagi siapa pun yang cederai kasih Ibu Pertiwi demi perpanjangan kuasa," imbuhnya.

Sementara, pada pantun ketiga, Hasto menyinggung manuver Prabowo yang menggaet Gibran. Menurut dia, rayuan Prabowo menggoda hingga bisa memindahkan dukungan satu keluarga.

"Pak Prabowo punya jurus menggoda. Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga. Di sini kita memantapkan jiwa raga. Dukung Ganjar-Mahfud MD dengan semangat menyala-nyala," kata dia.

Hasto mengatakan tiga pantun tersebut merupakan suasana hati dirinya dan akar rumput para kader di Bali. Dia mengaku harus menyampaikan hal itu karena di Bali merupakan ruang ekspresi untuk menyampaikan kejujuran.

"Di Bali ini suasana hati menjadi terbuka. Di Bali ini keseimbangan alam raya dijaga dengan baik dengan semangat Trihita Karana," kata dia.

Merespons sentilan Hasto, Waketum Gerindra Habiburokhman balik membalas dengan pantun.

"Kami senang dengan pantun Pak Hasto, ini termasuk salah satu gaya politik yang elegan dan santai," kata Habiburokhman saat dihubungi terpisah, Minggu (5/11).

"Baiknya memang seperti ini, politik jangan dibawa tegang tegang terus. Sersan kapten, serius santai tetap keren!" tambahnya.

Berikut balasan pantun Habiburokhman:

Pergi ke Solo lewat darat
Ketemu Mas Gibran lagi makan tomat
Pak Hasto yang terhormat
Kami doakan senantiasa sehat

Kembali ke Jakarta Naik Delman
Kudanya putih dari Matraman
Walau sekarang beda pilihan
PDIP tetaplah teman

Om Prabowo memang mempesona
Kalau difitnah senyumin aja
Berbalas pantun hal yang biasa
Yang penting Pemilu riang gembira

(thr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER