Anies Bicara Gagasan Prioritas Pembangunan yang Berbeda dan Pemerataan
Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan pembangunan tidak hanya berorientasi pada sektor teritorial, dan tiap kawasan punya prioritas yang berbeda-beda.
Pihaknya mengaku ingin menyeriusi hal itu, di mana dalam programnya akan dibagi menjadi berdasarkan bidang dan wilayah.
"Tadi kita sampaikan secara serius perubahan paradigma dari pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan menjadi pertumbuhan dan pemerataan," kata Anies pada kegiatan silaturahim dan rapat kerja Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (5/11).
"Jadi, untuk Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi punya prioritasnya masing-masing dan berbeda-beda. Harapannya, pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan di lapangan," imbuhnya.
Menurut Anies, masih banyak potensi yang belum terbuka di Indonesia Timur, mulai dari sumber daya alam, pariwisata, sektor kelautan da lainnya. Sehingga, lanjutnya, memang dibutuhkan perubahan dengan meluruskan paradigma guna menghadirkan kesetaraan pada semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tentu kami akan memadukan pendekatan sektoral. Tidak bisa pakai pendekatan asimetrik, karena yang dibutuhkan apa yang akan dicapai, bukan apa yang sudah dikerjakan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Anies pun mengungkap tiga poin pendapatnya untuk meluruskan paradigma untuk kesetaraan. pertama, fokus utamanya pada pertumbuhan menuju pertumbuhan dan pemerataan. Kemudian dari pendekatan sektoral menuju pendekatan sektoral dan kawasan. Terakhir, dari menyelesaikan proyek pemerintah, menuju menuntaskan persoalan masyarakat.
Selain itu ada tiga pilar pemerataan: pemerataan akses pendidikan dan kesehatan, peningkatan konektivitas antarwilayah, dan pengembangan industri berbasis potensi lokal.
"Kata kuncinya adalah keadilan. Sebab, ini adalah prinsip dasar agar persatuan Indonesia terjaga," kata Anies.
"Menjaga persatuan dengan memberikan kesetaraan Karena setahu saya, tidak ada persatuan dalam perbedaan ketimpangan. Jadi, kalau kita ingin persatuan ini terjaga, maka kesetaraan, keadilan, harus jadi prioritas, " imbuh eks Mendikbud itu.
Ketimpangan IPM di Indonesia
Anies menuturkan tema kegiatan ICMI yakni Penguatan Ekosistem Pembangunan Umat dan Masyarakat untuk Wujudkan Indonesia Kuat dan Bermartabat sangat relevan, karena memberikan gambaran agar agenda pemerintahan ke depan bisa ikut membereskan ketimpangan antarwilayah yang ada.
Anies juga mencontohkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di barat dan timur Indonesia memiliki ketimpangan terjadi selama 10 tahun terakhir. IPM di Sumatera dan Jawa pada 2013 sebesar 69,83 persen, dan pada 2022 naik menjadi 74,19 persen.
Sedangkan IPM di Indonesia Timur seperti di Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi dan Papua hanya mencapai angka 69,47 persen pada 2022. Dan pada 2012 baru pada angka 64,81 persen. Itu artinya, ada ketimpangan yang terjadi antarawilayah barat dan timur. Apakah ini mau diteruskan, tentu tidak dapat diteruskan dan perlu perubahan.