Bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bicara soal adanya peluang kecurangan di Pemilu 2024. Ia mencontohkan kecurangan itu bisa tampak dari jumlah data pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) dan perolehan suara di lokasi tersebut.
"Harus diakui ada peluang untuk curang, dengan data-data yang berbeda dari jumlah pemilih di tiap TPS. Misalnya, ada di sebuah TPS yang lain nol. Nah, itu di banyak TPS, mana mungkin nol gitu kan, itu kecurangan berarti," kata Cak Imin dalam podcast What The Fact Politics CNN Indonesia yang tayang Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum PKB itu mengatakan kecurangan utamanya berpotensi terjadi di daerah terpencil yang sulit terkontrol. Cak Imin menuturkan bakal waspada di 2024.
"Bisa jadi di daerah-daerah yang remote area yang kita sulit kontrol, itu bahaya," ucap dia.
Pada kesempatan yang sama, Cak Imin menanggapi soal 'Amien Rais Syndrome'. Istilah ini sempat disinggung politisi PKS Mardani Ali Sera saat berbicara soal antusiasme warga di berbagai acara Anies Baswedan dan Cak Imin, tapi elektabilitas pasangan itu jeblok di berbagai survei.
Menurut Cak Imin, ada dua alasan yang bisa jadi penyebab sindrom tersebut. Salah satunya, yaitu kecurangan. Selain itu, bisa juga terjadi karena mobilisasi warga ke TPS gagal.
"Kadang-kadang kan mendukung, tapi malas berangkat gitu," ujarnya.
Cak Imin lantas mengajak seluruh pihak menjaga agar Pemilu 2024 berjalan sesuai dengan asas, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil). Ia mengatakan jika pemilu dilaksanakan sesuai asas, maka akan menyelamatkan demokrasi.
"Tapi kalau itu tidak terjadi, demokrasi terancam," kata dia.
(mnf/tsa)