Cak Imin soal Intimidasi Ketua BEM UI: Demokrasi Jangan Jalan Mundur

CNN Indonesia
Jumat, 10 Nov 2023 15:35 WIB
Ketum PKB yang juga bakal cawapres Cak Imin menyatakan butuh peran semua pihak untuk menjaga demokrasi tak mundur.
Ketua Umum PKB sekaligus cakal cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin angkat bicara soal dugaan intimidasi yang dialami Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang. (CNN Indonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Ketua Umum PKB sekaligus cakal cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin angkat bicara soal dugaan intimidasi yang dialami Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang.

Cak Imin meminta tindakan intimidasi tersebut dihentikan. Menurutnya, demokrasi tak boleh berjalan mundur dengan berbagai intimidasi dan larangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berharap demokrasi kita tidak boleh dijalankan mundur dengan intimidasi dan berbagai larangan," kata Cak Imin usai menghadiri Deklarasi Komite Palestina oleh Laskar Santri AMIN dan Gerakan Nahdliyin Bersatu di Surabaya, Kamis (9/11) malam.

Cak Imin menyatakan butuh peran semua pihak untuk menjaga demokrasi tak mundur. Bersama Anies Baswedan, ia pun bertekad melakukan hal itu.

"Kita harus terus bergerak agar tidak mundur. Demokrasi itu kan tumbuh harus membutuhkan perawatan, membutuhkan kerja keras untuk terjaga, tidak ditarik-tarik dalam antidemokrasi," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang mengaku mendapat intimidasi, termasuk keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat.

Melki menduga intimidasi tersebut bertalian dengan gerakan mahasiswa soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat minimal batas usia capres-cawapres.

Sejak awal menjalani kepengurusan BEM UI di 2023, Melki mengaku ia dan sejumlah mahasiswa lainnya kerap mendapat serangan-serangan digital maupun teror dalam berbagai bentuk.

Kendati demikian, intensitasnya kian tinggi sejak hiruk pikuk putusan MK yang dipimpin ipar Presiden Joko Widodo, Anwar Usman.

"Saya tidak tahu apapun motifnya, tapi saya punya keyakinan bahwa ini cukup bertalian erat dengan kondisi sosial politik yang hari ini sedang mengudara yang salah satunya adalah tentang hiruk pikuk putusan MK tersebut," kata Melki saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (8/11).

Melki menyebut keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat juga didatangi oleh sejumlah pihak yang mengaku sebagai aparat keamanan beberapa minggu lalu.

"Paling parah Ibu saya di rumah Pontianak, didatangin sama orang berseragam TNI sama Polisi. Ditanya-tanyainlah kebiasaan Melki di rumah dulu ngapain, ibu saya itu kalau balik ke rumah pernah balik malam enggak, balik jam berapa. Ya menanyakan kebiasaan orang-orang di rumah," tutur dia.

(frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER