Masa kampanye Pilpres 2024 akan dimulai 28 November mendatang. Sejumlah pengamat politik membaca peta kekuatan tiga kandidat, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Mereka diusung Partai NasDem, PKB, dan PKS. Total kekuatan pasangan ini di DPR RI adalah 167 kursi atau 29,04 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo berpasangan dengan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini disokong Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, dan Partai Garuda. Total kekuatan suara koalisi ini mencapai 42,67 persen suara sah nasional Pemilu 2019.
Adapun Ganjar menggandeng Menko Polhukam Mahfud MD. Mereka didukung PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura. Koalisi ini punya kekuatan 28,06 persen suara sah nasional Pemilu 2019.
Berdasarkan hasil survei terkini, lembaga survei Poltracking terbaru menyebut Prabowo-Gibran punya elektabilitas 40,2 persen, Ganjar-Mahfud 30,1 persen, dan Anies-Cak Imin 24,4 persen.
Survei Indikator Politik Oktober 2023 menyebut Prabowo-Gibran 36,1 persen, Ganjar-Mahfud 33,7 persen, dan Anies-Cak Imin 23,7 persen.
Populi Center pada 29 Oktober-5 November 2023 mengungkap elektabilitas Prabowo-Gibran 43,1 persen, Ganjar-Mahfud 23 persen, dan Anies-Cak Imin 22,3 persen.
Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi melihat Prabowo dan Gibran menguasai peta politik saat ini. Selain karena elektabilitas tinggi, pasangan ini punya modal dukungan partai-partai di pemerintahan.
"Secara tidak langsung akan memberi keuntungan. Faktanya banyak ketua umum yang tidak mengundurkan diri dari menteri. Prabowo dan Gibran lebih diuntungkan," kata Asrinaldi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (16/11).
Ganjar-Mahfud juga dinilai punya keuntungan karena didukung partai penguasa PDIP. Posisi Mahfud sebagai Menko Polhukam juga dinilai sebagai keuntungan.
Asrinaldi berkata tiga pasangan akan memainkan strategi masing-masing merebut ceruk suara terbesar: pemilih muda. Prabowo-Gibran lebih diuntungkan karena punya perwakilan langsung dari kalangan muda.
Dia menilai Ganjar dan Anies juga akan mengimbangi dengan cara mereka menarasikan program-program untuk generasi muda. Namun, Prabowo disebut unggul karena punya Gibran yang dinilai sebagai representasi anak muda.
"Kalau Gibran, masuk menurut saya, makanya suara Prabowo naik," ujarnya.
Terpisah, peneliti politik BRIN Wasisto Jati melihat posisi tiga pasangan calon saat ini masih imbang. Dia menilai setiap paslon telah membentuk tim yang berisi perwakilan dari setiap kelompok pemilih potensial.
Perbedaannya, kata dia, akan terlihat dari positioning dan narasi para kandidat. Misalnya, Ganjar-Mahfud yang mulai memposisikan diri sebagai sosok kritis terhadap gangguan demokrasi.
"Yang diucapkan Ganjar adalah upaya refleksi diri dari peristiwa politik belakangan ini. Narasi demikian narasi yang muncul di media sosial, di kalangan kelas menengah," kata Wasisto kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/11).
Sementara itu, Anies-Cak Imin memposisikan diri sebagai sosok yang pro kepentingan generasi muda kalangan menengah. Wasisto melihat hal itu dari kemasan program pasangan nomor urut satu tersebut.
"Misalnya soal hunian, pekerjaan, beasiswa, kemudian kebijakan mental. Saya pikir pasangan ini berupaya mendekatkan diri dengan masalah-masalah yang ada di anak muda karena pangsa pemilih terbesar," ujarnya.
Adapun Prabowo dan Gibran akan "jualan Jokowi" di Pilpres 2024. Wasisto menyebut pasangan nomor urut dua ini bakal menyasar basis pemilih Jokowi.
"Mereka masih terinspirasi melanjutkan program-program Jokowi. Itu mereka perluas jangkauannya. Mulai dari kartu lansia dan kartu lainnya, lalu hilirisasi industri dan pengelolaan sumber daya alam," ucap Wasisto.
(dhf/tsa)