Ogah Bicara Dinasti, Ganjar Ungkap Syarat Anak Muda Kejar Jabatan

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Nov 2023 20:43 WIB
Capres Ganjar Pranowo mendukung jika ada anak muda hendak mengejar jabatan politik hanya saja caranya mesti benar.
Capres Ganjar Pranowo menyatakan boleh anak muda mengejar jabatan politik. (CNN Indonesia/Kadafi)
Makassar, CNN Indonesia --

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mendukung keterbukaan peluang bagi semua, termasuk anak muda, untuk mengejar jabatan politik selama dilakukan dengan benar.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama Ganjar menyindir penegakan hukum yang jeblok imbas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia calon wakil presiden.

Namun demikian, Ganjar mengaku tidak ingin menyinggung soal dinasti politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak bicara dinasti kok. Kalau anak muda, semua mau mengikuti proses politik atau ingin jabatan politik, boleh, bukan tidak boleh," ucapnya usai menghadiri Sarasehan Nasional IKA UNM, Makassar, Sabtu (18/11).

"Yang mesti kita lakukan adalah partai politik memberikan edukasi. Biarkan ruang proses berpolitik itu anak muda bisa terlibat," jelas dia.

Dengan pendidikan politik, kata Ganjar, mereka disiapkan sebagai kader.

"Saya kira proses itu yang ingin saya sampaikan. Sehingga siapapun punya hak kok, punya hak, silakan berproses dengan cara yang benar. Saya kira itu baik," ucap dia.

Soal nilai jeblok terhadap penegakan hukum imbas putusan MK, mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan itu hanya sebuah peringatan agar pemerintah menjaga hukum berjalan dengan baik.

"Itu saya kira peringatan dalam konteks kita menjaga hukum berjalan dengan baik, betul-betul imparsial dan kemudian memberikan keadilan kepada semuanya," pungkasnya.

MK, saat dipimpin Anwar Usman, sebelumnya memutus orang yang berusia di bawah 35 bisa nyalon jadi cawapres dengan syarat pernah memimpin daerah.

Putusan ini memberi jalan buat Gibran Rakabuming Raka, anaknya Presiden Jokowi dan keponakan Anwar Usman, buat jadi cawapres Prabowo Subianto.

Para pengamat dan oposisi pun ramai-ramai menjuluki MK sebagai 'Mahkamah Keluarga' serta mengaitkannya dengan upaya melanggengkan dinasti politik.

(mir/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER