Bertemu 1,5 Jam Lebih, JK & Ganjar Bahas Netralitas Aparat Negara

CNN Indonesia
Minggu, 19 Nov 2023 18:47 WIB
Usai pertemuan, Jusuf Kalla dan Ganjar mengatakan membahas soal netralitas aparat negara di Pemilu 2024.
Ganjar Pranowo dan Jusuf Kalla bertemu di kediaman JK di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (19/11) sore. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan calon presiden Ganjar Pranowo membahas netralitas aparat negara di Pemilu 2024 saat bertemu di kediaman JK di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Minggu (19/11) petang. Pertemuan itu berlangsung selama sekitar 1,5 jam.

"Yang sangat penting ialah kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan daripada aparat pemerintah apakah itu di pemerintahan, kepolisian, TNI maupun seluruh aparat negara itu melaksanakan pemilu secara aman, baik dan tentu netral," ujar JK usai pertemuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK menjelaskan netralitas penting dibahas agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan adil. Ia pun mengingatkan sumpah jabatan dari para pejabat dan aparat negara.

"Jadi, apabila ada pejabat tingkat apa pun tidak berlaku adil, maka dia melanggar sumpah, dan sumpahnya selalu ada Alquran dan Injil, jadi berat sekali hukumannya. Bukan hanya hukuman dunia, tapi akhirat bagi siapa saja yang melaksanakan pemilu ini tidak sebaik-baiknya dan seadil-adilnya," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, JK juga menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa memberi jaminan Pemilu 2024 berlangsung dengan jujur dan adil.

"Maka, keinginan kita negara harus baik. Juga keinginan pak Jokowi. Bagaimana 2045 baik, tidak mungkin 2045 baik kalau hari ini tidak baik. Apabila diberikan contoh yang tidak baik pada 2024, maka menjadi bagian dari ketidakadilan pada tahun-tahun berikutnya," katanya.

JK yang merupakan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu mengajak agar seluruh elemen bangsa bisa menjaga negara dengan baik demi persatuan. Pemilu, terang dia, tidak boleh menimbulkan perpecahan.

"Itu yang kita setujui bersama untuk menjaga bersama bangsa dan negara. Kita bisa berbeda secara politik, tapi kita tidak boleh berbeda dalam pilihan bernegara," tegas JK.

Sementara itu, Ganjar sepakat atas ajakan JK tersebut. Ia bahkan sempat menggoda JK untuk satu pilihan dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Tadi beliau sampaikan, pilihan [politik] boleh beda dan rasa-rasanya pilihan pak JK akan beda dengan saya. Tapi, nanti kalau dukung saya juga boleh Pak," canda Ganjar.

Ganjar mengamini pernyataan JK bahwa pertemuan hari ini membahas supaya Pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan adil.

"Kami diskusi panjang tentang negara ini, saya belajar betul, mudah-mudahan kita bisa menjaga sehingga pemilunya lancar," pungkasnya.

(ryn/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER