Polisi Tembak Gas Air Mata Saat Bentrok Suporter Gresik United
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan alasan aparat menggunakan gas air mata saat bentrokan dengan suporter untuk tindakan preventif. Hal itu diklaim juga sudah sesuai prosedur.
Bentrokan sendiri terjadi antara suporter tuan rumah, usai laga Gresik United vs Deltras Sidoarjo, di Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11).
Adhitya mengatakan bentrokan itu dipicu kekecewaan suporter Gresik United yang diekspresikan dengan melakukan pelemparan batu terhadap kendaraan bus pemain Deltras Sidoarjo.
"Sehingga pihak kepolisian mengambil langkah-langkah preventif dengan menembakkan gas air mata secara prosedur di luar stadion untuk membubarkan massa," kata Adhitya, melalui keterangannya, Senin (20/11) dini hari.
Kasi Humas Polres Gresik Iptu Wiwit Mariyanto mengatakan tindakan dan kekuatan aparat sudah disesuaikan dengan tingkat ancaman.
"Massa makin beringas, kita mengukur kemampuan kekuatan di lapangan tadi, enggak ngatasi kalau diteruskan," ujar Wiwit.
Dari kejadian itu, setidaknya tujuh orang suporter dan 10 aparat keamanan luka-luka. Lima di antaranya masih menjalani perawatan hingga dini hari ini karena mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu.
(frd/fea)