Elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) berdasarkan kelompok usia pemilih pemula atau generasi Z (Gen Z) dan milenial pada Pemilu 2024 tembus di posisi tiga dengan angka 11,6 persen.
Elektabilitas PAN di kalangan pemilih muda tersebut tidak terlepas dari posisinya yang kini bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Capres Prabowo Subianto.
Hal ini berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) berskala nasional periode 10-17 November 2023 dengan jumlah responden 1.400 orang. Metode wawancara dilakukan tatap muka dengan tingkat kesalahan (margin of error/MoE) 2,5 persen, tingkat akurasi data 95 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas PAN di kalangan pemilih muda tersebut mengungguli Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal ini tak terlepas PAN bergabung dengan KIM, sementara PKS mendukung Anies Baswedan.
"Elektabilitas PAN di kalangan pemilih pemula ini linier dengan hasil yang diperoleh oleh Partai Gerindra yang meraih posisi pertama dengan poin 21,7 persen. Juga dari elektabilitas Prabowo di kalangan pemilih muda yang menempati posisi pertama dengan poin 31,4 persen, Ganjar Pranowo 29,5 persen, dan 21,7 persen memilih Anies Baswedan, sementara 11,6 persen belum menentukan pilihan," kata Dedi dalam keterangaanya dikutip Senin (20/11).
Menurut Dedi, jumlah pemilih muda yang cukup signifikan pada Pilpres 2024 ini yakni 52 persen dari total 204.807.222 jiwa yang telah ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia atau KPU RI menjadi angin segar bagi PAN.
"Dengan meraih posisi ketiga, PAN memiliki peluang besar mendapatkan dukungan dari pemilih pemula, meski 21,2 persen dalam survei tersebut belum menentukan pilihannya" katanya.
Berikut Hasil Survei IPO untuk elektabilitas partai berdasarkan pilihan pemilih pemula dan milenial :
1. Partai Gerindra 21,7 persen.
2. Partai Golkar 12,5 persen.
3. Partai Amanat Nasional 11,6 persen.
4. Partai Kebangkitan Bangsa 9,2 persen.
5. PDI Perjuangan 7,8 persen.
6. Partai NasDem 6,6 persen.
7. Partai Keadilan Sejahtera 4,8 persen.
8. Partai Demokrat 2,5 persen.
9. Partai Perindo 1,1 persen.
10. Partai Solidaritas Indonesia 1 persen.
11. Partai P'satuan P'bangunan 0,4 persen.
12. Partai Gelora 0 persen.
13. Partai Hanura 0 persen.
14. Partai Bulan Bintang 0 persen.
15. Partai Ummat 0 persen.
16. Partai Buruh 0 persen.
17. Partai Garuda 0 persen.
18. Partai Kebangkitan Nasional 0 persen.