Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) kini kosong seiring dengan dilantiknya Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI.
Sejumlah nama perwira tinggi disebut-sebut berpeluang menduduki jabatan itu.
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi mengatakan ada empat nama jebolan Akmil 89 yang secara administrasi berpeluang menjadi KSAD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masing-masing adalah Komandan Kodiklat TNI Letjen Eko Margiyono, Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat, Letjen Teguh Muji Angkasa, Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Ka Bais Letjen Rudianto.
Sementara dari Akmil 90-an, ia menyinggung nama Sesmenko Polhukam Letjen Teguh Pudjo Rumekso, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak hingga Letjen Nyoman Cantiasa. Nama terakhir belakangan telah ditunjuk menjadi Waka BIN.
Bobby mengatakan dari beberapa nama itu, Maruli dan Suharyanto yang paling berpeluang besar.
"Yang menonjol dan berpeluang besar, juga sering dibicarakan publik adalah Letjen Maruli dan Letjen Suharyanto," kata Bobby saat dihubungi, Rabu (22/11).
Secara politik, ia berpendapat jabatan Maruli adalah yang paling strategis dan lebih dekat ke jenjang KSAD. Maruli juga dinilai paling populer.
"Tantangannya adalah usia masa aktif yang lama sekitar 5 tahun yang bisa berpengaruh pada proses regenerasi kepemimpinan di AD," katanya.
Namun, menurutnya, masa aktif yang masih panjang itu bukan masalah. Sehingga peluang Maruli masih besar. Bobby menyinggung sejumlah nama yang pernah lama menjabat sebagai KSAD.
"Yang terlama menjadi KSAD ada AH Nasution 10 tahun 1949-1952 dan 1955-1962, disusul Umar Wirahadikusuma 1966-1973, dan Edi Sudrajat 1988-1993. Tapi hal ini bukan masalah. Maruli yang sangat berpeluang saat ini," katanya.
Dihubungi terpisah, Pengamat Militer Alman Helvas Ali berpendapat serupa. Ia mengatakan kandidat terkuat untuk jabatan KSAD berikutnya adalah Maruli.
Menurutnya, faktor kedekatan dan pernah bekerja langsung di dekatnya, menjadi pertimbangan utama Jokowi memilih perwira tinggi untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu di TNI.
Jalan karier Maruli--yang juga dikenal sebagai menantu Menko Marves Luhut Pandjaitan--pernah menjabat Danrem di Solo lalu berbagai jabatan komandan di Paspampres hingga jadi Danpaspampres.
Maruli juga merupakan Pangdam Udayana ketika Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2022 silam. Komando Maruli sebagai Pangdam Udayana meliputi wilayah Bali hingga Nusa Tenggara.
"Selain itu, fakta bahwa Letjen Maruli merupakan menantu dari Luhut Pandjaitan adalah faktor subyektif yang tidak boleh diabaikan pula," ujar Alman.
Lebih lanjut, ia berpendapat KSAD berikutnya memiliki tugas utama memastikan netralitas TNI AD dalam Pemilu 2024 di tengah adanya kecenderungan penggunaan kekuasaan untuk mendukung calon presiden tertentu.
"TNI AD sebagai matra terbesar TNI dari aspek jumlah personel, termasuk mempunyai aparat teritorial hingga ke tingkat desa, perlu membuktikan bahwa mereka netral dalam pemilu 2024 dan tidak mendukung secara langsung atau tidak langsung kepada calon presiden tertentu dan partai politik tertentu," katanya.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid uga menyebut dari beberapa nama, Maruliadalah yang paling kuat untuk menjadi calon KSAD.BNPB Letjen Suharyanto, hingga Koorsahli KSAD Letjen I Nyoman Cantiasa.
"Ada beberapa nama, Pak Maruli salah satu yang kuat," kata Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid di kompleks parlemen, Kamis (2/11).
Meskipun demikian, Meutya tak menutup kemungkinan ada nama kuat lain. Meutya mengatakan nama KSAD akan dibahas setelah Agus resmi dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi.
"Enggak tertutup kemungkinan ada lagi yang lain," ujar politikus Golkar tersebut kala itu.
Sementara itu, usai dilantik Jokowi jadi Panglima TNI di Istana Negara pada Rabu pagi lalu, Agus Subiyanto belum menerangkan soal siapa yang akan menjadi pengganti dirinya di posisi KSAD.
"Belum-belum kita lihat saja bintang 3 yang eligible," ujar Agus.
(yoa, dhf/kid)