Dinkes Jakbar Buka Suara Jelang Pelepasan Nyamuk Wolbachia
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari memastikan telah mempersiapkan sejumlah hal yang diperlukan terkait pelepasan nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia yang disebut bisa meredam wabah demam berdarah dengue (DBD).
Sejumlah persiapan itu utamanya pelatihan kepada para petugas di lapangan, puskesmas dan kelurahan.
"Sekarang masih tahap persiapan. Kami melakukan job training untuk petugas lapangan, job training untuk petugas puskesmas, kelurahan dan lain lain, sebatas itu," kata Erizonsaat dihubungi, Rabu (22/11).
Menurut Erizon pihaknya masih terus mensosialisasikan kepada masyarakat soal nyamuk Wolbachia.
Ia juga memastikan belum ada kendala berarti jelang pelepasan nyamuk tersebut. Namun Erizon belum bisa memastikan kapan nyamuk-nyamuk Wolbachia disebar di wilayahnya.
Pemkot, kata dia, menunggu keputusan dari pemerintah, Kementerian Kesehatan, persetujuan Pemprov dan Wali Kota Jakarta Barat.
"Untuk hambatan belum ada yang signifikan, meski begitu tetap membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat," ujar Erizon.
Kordinator juru pemantau jentik (Jumantik) di kawasan Kembangan Utara, Jakbar, Maharani mengatakan sudah ada 11 titik yang disiapkan untuk penempatan telur nyamuk Wolbachia.
Salah satu titiknya di Jalan H Mandor Ramin. Maharani berkata titik penempatan telur tersebut berada jauh dari rumah warga.
"Jaraknya 70 meter dari rumah, enggak boleh kena matahari." Kata Maharani.
Pada titik-titik tersebut disiapkan ember-ember berisi telur yang akan dibiarkan selama dua minggu hingga telur menetas menjadi nyamuk Wolbachia.
Tiap dua minggu ember-ember tersebut akan digantikan dengan ember baru berisi telur Wolbachia.
"Selama dua minggu sekali itu dikontrol, selama enam bulan. Percobaannya seperti itu, mudah mudahan enggak ada DBD." Ujar Maharani.
Sosialisasi mengenai nyamuk Wolbachia dilakukan secara langsung kepada masyarakat melalui bantuan kader Jumantik setempat.
Maharani mengklaim warga menyambut baik rencana penyebaran nyamuk Wolbachia. Meski begitu, tetap ada kekhawatiran dari masyarakat atas nyamuk tersebut.
(sym/wis)