Caleg PKB di Pasuruan Nyelinap Bak Ninja ke Rumah Rival se-Partai

CNN Indonesia
Kamis, 23 Nov 2023 18:03 WIB
Seorang anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Pasuruan, Tri Wahyudi (24) menyelinap dan merusak rumah lawannya sesama caleg separtai.
Ilustrasi. Seorang anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Pasuruan, Tri Wahyudi (24) menyelinap dan merusak rumah lawannya sesama caleg separtai. (slavazyryanov/thinkstockphotos)
Surabaya, CNN Indonesia --

Seorang anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Pasuruan, Tri Wahyudi (24), menyelinap dan merusak rumah sesama caleg, A Wasik Rahman Hamzah. Aksinya itu bahkan disebut mirip seperti ninja.

Tri Wahyudi dan Wasik merupakan sesama caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Keduanya bersaing di Dapil 6 di Kabupaten Pasuruan, yang meliputi Kecamatan Sukorejo, Pandaan dan Prigen.

Wasik mengatakan peristiwa ini bermula saat Tri Wahyudi mendatangi rumahnya di wilayah Pandaan, Pasuruan Selasa (21/11), sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika itu ia sedang tak berada di rumah. Wahyudi pun diminta menunggu di ruang tamu oleh istri Wasik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah menunggu, Wahyudi disebut izin untuk ke toilet, namun ia tak kunjung kembali. Hingga akhirnya Wasik pun tiba di rumah sekitar pukul 22.00 WIB.

Sesampainya di rumah, Wasik tak menemukan Wahyudi yang disebut sudah menunggunya itu. Ia hanya melihat sebuah sepeda motor terparkir di halaman rumahnya, tanpa tahu itu milik siapa.

"Kejadiannya Selasa (21/11) kemarin. Saat itu saya lagi tidak di rumah karena sedang kunjungan. Istri beritahu kalau di rumah ada tamu. Waktu saya sampai ke rumah, ada sepeda motor yang terparkir, [tapi] tidak tahu punya siapa," kata Wasik saat dikonfirmasi, Kamis (23/11).

Tak lama, ia dikagetkan dengan suara gaduh dari lantai dua rumah Wasik, yang berdekatan dengan ruang kelas madrasah Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

Saat dicek, Wasik menemukan seorang pria dengan wajah tertutup kain hitam tengah bersembunyi lantai dua rumahnya. Ketika diminta turun, pria tersebut menolak dan malah berteriak. Kekacauan pun terjadi.

"Di lantai dua tiba-tiba ada laki-laki yang berpenutup wajah, kayak ninja. Saya suruh turun. Tapi dia terus teriak sampai seluruh keluarga saya, kakak saya keluar karena mengira ada maling," ucapnya.

Wahyudi pun berlarian ke kelas TPQ, hingga merusak beberapa fasilitas seperti kaca dan pintu. Wasik dan keluarganya pun terus mengejar.

Karena terpojok, Wahyudi juga sempat menggunakan dua tongkat besi untuk menyerang. Sementara keluarga Wasik menggunakan alat seadanya berupa sapu dan meja TPQ untuk melindungi diri.

Wahyudi kemudian berhasil dilumpuhkan oleh keluarga Wasik. Identitasnya baru terungkap saat penutup wajahnya dibuka. Betapa kagetnya ia, ternyata pria yang menyelinap ke rumahnya itu koleganya sesama caleg PKB.

Wasik mengaku tak tahu apa motif Wahyudi melakukan hal itu. Ia hanya menyebut pelaku sempat menanyakan mobilnya yang akan dijual. Padahal, ia sama sekali tak pernah berniat menjualnya kendaraannya.

Kanit Reskrim Polsek Pandaan, Pasuruan, Iptu Budi Luhur mengatakan, perbuatan Wahyudi itu sudah dimaafkan oleh Wasik. Kasus pun berakhir damai.

Ia menyebut, Wahyudi sempat merusak beberapa fasilitas di TPQ yang jadi satu area dengan rumah Wasik. Keluarganya pun telah mengganti kerugiannya.

"[Wahyudi] bukan nyerang orangnya, tapi merusak pondoknya (TPQ). Korban tidak laporan dan keluarga T (Wahyudi) sudah membenahi yang rusak," kata Budi.

Budi tak mengungkap apa motif aksi ninja itu. Ia hanya menyebut Wahyudi mengalami depresi atau masalah kesehatan mental. Kini caleg PKB itu sedang menjalani pemulihan di sebuah pesantren di Malang.

"T mengalami depresi, saat ini dibawa keluarga ke pondok [pesantren] di Malang untuk pemulihan," ucapnya.

CNNIndonesia.com telah berupa mengonfirmasi kejadian ini ke Tri Wahyudi melalui akun Instagram resminya @yahyudiii, dan nomor telepon yang tertera. Namun hingga kini, yang bersangkutan belum memberikan respons.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Pasuruan, Irsyad Yusuf atau Gus Irsyad menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Menurutnya peristiwa tersebut hanyalah sebuah kesalahpahaman.

"Atas nama ketua partai, saya mohon maaf bila salah satu caleg dari kami ada masalah dan ada kesalahpahaman ya. Saya sampaikan sekali lagi bahwa ini kesalahpahaman," kata Gus Irsyad.



Gus Irsyad mengatakan peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran penting kepada para kader dan calegnya.

"Ini menjadi pembelajaran penting bagi kita bahwa di era pemilu sekarang, di era milenial, di era keterbukaan informasi yang cukup luar biasa memang harus ada langkah-langkah yang tepat ya, terutama kami akan tingkatkan pembinaan dan pemahaman kepada caleg-caleg kami," kata mantan Bupati Pasuruan dua periode ini.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER