60 Ribu Telur Wolbachia Bakal Dilepas di Bandung, DKI Latih Petugas

CNN Indonesia
Jumat, 24 Nov 2023 08:54 WIB
Kemenkes RI akan melakukan proyek pilot penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan DBD di lima kota: Jakbar, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.
Jentik nyamuk Aedes Aegepty yang telah diinfeksi Wolbachia untuk menekan DBD. (AFP/CHRISTOPHE SIMON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan melakukan proyek pilot penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan Demam Berdarah Dengue (DBD) di lima kota, lima provinsi.

Lima kota itu adalah Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (Nusa Tenggara  Timur).

Untuk di Bandung, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Dewi Jani Kemenkes menyatakan mengirim 60 ribu telur nyamuk Wolbachia untuk dikembangbiakkan di Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Ujungberung.

"Kita menitipkan telur untuk menetas, jadi kalau ember yang dititipkan di kelurahan ada 308 ember, satu ember itu bisa berisi 200 sampai 250 telur nyamuk Aedes Aegypti yang ber-Wolbachia," ujar Ira saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (22/11).

Namun, Ira mengaku belum bisa memastikan berapa banyak telur yang berhasil menetas. Ia berharap, penetasan telur nyamuk Wolbachia bisa mencapai keseluruhan.

"Harapannya menetas semua, tapi tergantung tempat penyimpanan, cuaca, jadi enggak selalu pasti yang menetas dari tiap ember itu jumlahnya berapa," kata Ira.

Ira menjelaskan Kota Bandung ditunjuk sebagai salah satu wilayah penyebaran nyamuk Wolbachia karena dalam tiga tahun berturut menempati peringkat pertama pada kasus demam berdarah.

Menurutnya, perlu waktu sekitar satu hingga dua tahun untuk merasakan dampak nyamuk Wolbachia sebagai penghambat kasus DBD sejak dilepasliarkan.

"Karena kita tuh kalau berdasar teorinya akan melepaskan ember berisi telur nyamuk Wolbachia, selama enam bulan. Setiap bulannya diharapkan sudah menetas, terus di ganti telur yang baru," ucapnya.

Setelah enam bulan dilepasliarkan, proporsi nyamuk Wolbachia di Kota Bandung diharapkan mencapai 60 persen.

"Sisanya akan dijalani secara alamiah dengan perkawinan antar nyamuk di alam gitu. Dan itu baru berdampak setahun atau dua tahun setelah pertama kali nyamuk dilepasliarkan," kata dia.

Pelatihan petugas di Jakarta Barat

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari memastikan telah mempersiapkan sejumlah hal yang diperlukan terkait pelepasan nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia. Sejumlah persiapan itu utamanya pelatihan kepada para petugas di lapangan, puskesmas dan kelurahan.

"Sekarang masih tahap persiapan. Kami melakukan job training untuk petugas lapangan, job training untuk petugas puskesmas, kelurahan dan lain lain, sebatas itu," kata Erizonsaat dihubungi, Rabu (22/11).

Salah satu titik bakal pelepasan nyamuk Wolbachia di Jakbar adalah di wilayah Kembangan.

Terpisah, koordinator juru pemantau jentik (Jumantik) di kawasan Kembangan Utara, Maharani mengatakan sudah ada 11 titik yang disiapkan untuk penempatan telur nyamuk Wolbachia.

Salah satu titiknya di Jalan H Mandor Ramin. Maharani berkata titik penempatan telur tersebut berada jauh dari rumah warga.

"Jaraknya 70 meter dari rumah, enggak boleh kena matahari." Kata Maharani.

Pada titik-titik tersebut disiapkan ember-ember berisi telur yang akan dibiarkan selama dua minggu hingga telur menetas menjadi nyamuk Wolbachia.

Tiap dua minggu ember-ember tersebut akan digantikan dengan ember baru berisi telur Wolbachia.

"Selama dua minggu sekali itu dikontrol, selama enam bulan. Percobaannya seperti itu, mudah mudahan enggak ada DBD." Ujar Maharani.

Sosialisasi mengenai nyamuk Wolbachia dilakukan secara langsung kepada masyarakat melalui bantuan kader Jumantik setempat.

Maharani mengklaim warga menyambut baik rencana penyebaran nyamuk Wolbachia. Meski begitu, tetap ada kekhawatiran dari masyarakat atas nyamuk tersebut.

(lna/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER