Prabowo Sentil Standar Ganda LSM Asing soal HAM di Dialog Muhammadiyah

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyinggung lembaga asing hingga negara barat yang kerap bersikap standar ganda soal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), termasuk di Indonesia.

Hal itu dikatakan Prabowo saat menjawab pertanyaan panelis di dalam Dialog Publik Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa, di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jumat (24/11) siang.

Panelis mulanya menyinggung soal paparan Astacita atau visi misi Prabowo-Gibran Rakabuming Raka soal memperkokoh demokrasi, HAM, reformasi hukum, dan pemberantasan korupsi.

Dia menyinggung soal laporan Amnesty International yang menyorot Indonesia terkait 'pendekatan keamanan atas nama pembangunan dan investasi' dan penggunaan kekuatan yang tidak sebagaimana mestinya. Dia mencontohkan situasi konflik di Rempang dan Tragedi Kanjuruhan.

Lihat Juga : Prabowo Minta Maaf Gibran Absen Dialog Muhammadiyah, Hadirin Tertawa

"[Untuk pertanyaan] soal HAM. Bu, Amnesty International itu baik, tapi negara barat itu standarnya macam-macam," kata Prabowo memulai jawabannya.

Pria yang juga Menteri Pertahanan RI itu mengatakan, lembaga asing--dia menyebutnya lembaga barat--kerap berbicara soal pelanggaran HAM di Indonesia. Namun di sisi lain, sambung Prabowo, justru diam soal pembunuhan atau pembantaian 6 ribu anak-anak di wilayah lain.

"Dia bilang begini begitu begini begitu, tapi kalau 6 ribu anak sudah dibunuh dengan bom pemboman, enggak ada yang ribut di Barat," ujarnya.

"Jadi saya ini agak sedikit waspada kalau lembaga-lembaga internasional ngomong-ngomong tentang HAM di kita," imbuh Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo mengaku waspada bila ada lembaga internasional yang kerap bicara soal pelanggaran HAM di Indonesia, termasuk pula soal konflk di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

"Kasus Rempang, saya kira turun tangan menteri kita datangi setiap keluarga. Dan kita tahu kasus Rempang juga ditunggangi. Banyak orang bukan di Rempang datang bikin macem-macem. Dan kita harus waspada dalam banyak kasus di mana ada, kayak apa itu, sepak bola dan sebagainya. kita harus waspada," kata Prabowo.

"Karena Bangsa Indonesia ini harus kita ketahui, kita akui, masih ada pemain-pemain dan pejabat-pejabat yang tergoda untuk kekuasaan. Sehingga dia lupa tanggung jawabnya. Tapi kita lihat ada upaya, kita ingin memperbaiki semua itu," sambungnya.

Prabowo kemudian menekankan yang paling penting untuk menangani itu semua adalah kehendak (will) dari pemimpin. Dia pun mencontohkan kehendak dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Yang paling penting adalah kehendak, will, political will. Kehendak dari pemimpin, dari pimpinan. Yang jelas kita harus tahu, kehendak dari Presiden kita tidak mengizinkan pelanggaran-pelanggaran itu. Beliau tegas," ujar Prabowo yang juga menyatakan ingin melanjutkannya.

Lihat Juga : Anwar Usman Gugat Ketua MK Suhartoyo ke PTUN Jakarta

Dialog Publik Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa digelar maraton di tiga kota dalam tiga hari terakhir, termasuk Jumat ini.

Pada Rabu (22/11) lalu paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi pembicara di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kemudian pada Kamis (23/11), paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang menjadi pembicara di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Sementara pada Jumat ini, Prabowo hanya sendirian saja datang ke Dialog Muhammadiyah. Dia tak didampingi cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Prabowo pun minta maaf putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu tak datang, karena harus memenuhi undangan lain yang digelar Pergunu di Mojokerto, Jawa Timur.