Zulhas Komitmen Jaga Inflasi Tetap di Bawah 4% Sampai Akhir 2023
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah menargetkan tingkat inflasi Indonesia dapat terjaga di level 2-4 persen. Karena itu, Zulhas pun berkomitmen untuk terus berupaya menjaga inflasi Indonesia tetap berada di bawah 4 persen.
Zulhas mengatakan per Oktober 2023 Indonesia mengalami inflasi tahunan (YoY) sebesar 2,56 persen, sedangkan inflasi bulanan (MoM) terealisasi 0,17 persen. Angka ini lebih rendah dari inflasi tahun lalu yang mencapai 5,5 persen.
Hal tersebut disampaikan Zulhas dalam Rapat Kerja Kemendag dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (27/11).
"(Angka inflasi) masih dalam sasaran 2-4%. Inflasi kita lebih rendah dari tahun lalu sebesar 5,5 persen. Target kita tetap di 2-4 persen," kata Zulhas dalam keterangan tertulisnya.
Zulhas mengakui, kelompok pangan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar. Khususnya untuk komoditas beras dan telur ayam ras.
"Komoditas penyumbang inflasi tahun 2023 antara lain beras dan telur ayam ras. Komoditas penyumbang deflasi terbesar tahun 2023 yaitu minyak goreng, cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit," tuturnya.
Karena itu, lanjut Zulhas, untuk menjaga harga pangan tetap stabil, Kemendag melakukan sejumlah upaya.
Salah satunya dengan rutin melakukan peninjauan ke pasar tradisional di seluruh wilayah Indonesia. Harapannya masyarakat bisa memperoleh bahan komoditas pangan dengan harga yang terjangkau.
"Saya bersama Kemendag berupaya sekuat tenaga memastikan harga komoditas di level harga terjangkau bagi masyarakat," ujar Zulhas.
Sebagai informasi rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini membahas sejumlah hal. Di antaranya soal kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan penting lainnya, rafaksi minyak goreng, stabilitas harga komoditas pangan, hingga kinerja ekspor sepanjang 2023.
Turut hadir mendampingi Zulhas, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan jajaran Kemendag lainnya.
(osc)