Polisi telah memeriksa 26 saksi dalam mengusut laporan terhadap Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono terkait pernyataannya yang menyinggung aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Puluhan saksi tersebut diperiksa dalam tahap penyelidikan yang dilakukan oleh Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Total saksi yang telah dilakukan klarifikasi berjumlah 26 orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Rabu (29/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Trunoyudo tak membeberkan secara rinci identitas para saksi yang telah dimintai klarifikasi oleh penyidik.
Ia hanya menyampaikan sebanyak tujuh orang saksi diklarifikasi pada 13 November. Kemudian, tiga saksi lainnya diperiksa pada 16 November.
"Tanggal 16 November 2023 juga melakukan klarifikasi terhadap tiga orang saksi yang mengemukakan pendapat di muka umum kepada Polda Metro Jaya yang memberikan dukungan terhadap saudara AW," tutur Trunoyudo.
Selanjutnya penyidik akan meminta klarifikasi kepada Aiman selaku terlapor pada Jumat (1/12) mendatang.
"Polda Metro Jaya telah menjadwalkan permintaan klarifikasi terhadap saudara AW untuk dimintai klarifikasi pada hari Jumat 1 Desember 2023 di Ditreskrimsus PMJ sekira pukul 14.00 WIB," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menerima enam laporan polisi terhadap Aiman buntut pernyataannya yang menyinggung soal ketidaknetralan aparat pada Pemilu 2024.
Aiman dilaporkan terkait Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Di sisi lain, Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran turut buka suara pernyataan yang disampaikan Aiman tersebut. Fadil pun meminta Aiman untuk membeberkan siapa petinggi Kepolisian yang tak netral dan menginstruksikan jajarannya untuk menguntungkan salah satu pasangan calon.
Ia juga meminta Aiman tak takut untuk merinci nama-nama petinggi Kepolisian yang dimaksud ketika dipanggil dalam rangka klarifikasi.
"Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya berpihak kepada caleg tertentu atau partai tertentu atau capres tertentu apa benar seperti itu? Siapa? Kan katanya banyak," ujar Fadil dalam Rapat Kerja Komisi III dengan Polri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/11).
"Nanti kami akan klarifikasi jadi tidak usah takut Aiman datang saja siapa orangnya buka jangan cuma berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab," tegasnya.
(dis/isn)