Calon presiden Anies Baswedan menggagas program contract farming atau pertanian kontrak sebagai jawaban ketahanan pangan.
Contract farming ditawarkan Anies saat ditanya sikap dia terhadap program food estate yang kini digarap pemerintah. Ia mengatakan sudah menerapkan program itu saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurutnya, contract farming memberikan efek positif bagi para petani dan warga. Sebab, kata dia, suplai beras terjaga dan petani mendapatkan keuntungan langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarta sudah mengerjakan dengan berbagai wilayah di Indonesia. Kami kontrak beli lima tahun. Petaninya tenang karena akan dibeli lima tahun, kami juga tenang karena ada pasokan beras lima tahun," kata Anies di Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11).
Anies mengatakan contract farming lebih menguntungkan petani di daerah daripada program food estate atau lumbung pangan. Menurutnya, uang untuk program food estate tak mengalir langsung ke petani, tapi ke perusahaan.
"Menurut saya sayang uang itu, lebih baik dipakai untuk program-program pertanian, sehingga petani-petani itu bisa bertani dengan baik. Dibantu pupuknya, dibantu penyuluhannya, dibantu airnya lewat uang yang sama. Lalu produknya dibuat kontrak untuk kita beli," ucapnya.
Lihat Juga : |
Anies menegaskan petani tradisional di Indonesia perlu dibangun. Ia mengatakan petani merupakan kekuatan negara.
"Kalau mereka kita beli produknya, hidup mereka tenang pertaniannya tumbuh dan kekuatan Indonesia adalah justru pada petani tradisional. Iitu jangan dimatikan, itu yang harus dibangun," katanya.
(csr/tsa)