Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons dugaan kebocoran data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Imin menilai dugaan kebocoran tersebut menunjukkan ada upaya secara sistemik yang bakal mengganggu jalannya Pemilu 2024.
"Ini menunjukkan bahwa ada upaya sistematis yang akan mengganggu Pemilu," kata Imin di Convention Hall Smesco, Jakarta, Rabu (29/11) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tak menjelaskan siapa pihak yang berupaya untuk mengganggu jalannya pemilu. Namun Imin menilai peristiwa tersebut memperlihatkan adanya kelalaian yang dilakukan oleh KPU.
Kendati demikian, Imin tetap mengajak seluruh pihak dan masyarakat untuk membantu kerja KPU demi suksesnya Pemilu 2024.
"Ya, ini menunjukkan keteledoran. Kita harus kontrol terus KPU, bantu KPU sukseskan pemilu," jelas dia.
Sebelumnya, KPU juga telah buka suara atas dugaan peristiwa tersebut. Pihak KPU mengaku tengah menelusuri dugaan ini.
"Tim KPU dan Gugus Tugas (BSSN, Cybercrime Polri, BIN, dan Kemenkominfo) sedang bekerja menelusuri kebenaran dugaan sebagaimana pemberitaan," kata Hasyim dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11).
KPU pun menyebut data DPT turut dipegang oleh pihak lain sesuai dengan ketentuan UU Pemilu.
"Data DPT Pemilu 2024 (dalam bentuk softcopy) tidak hanya berada pada data center KPU, tapi juga banyak pihak yang memiliki data DPT," ujar Hasyim.
"UU Pemilu mengamanatkan kepada KPU untuk menyampaikan DPT softcopy kepada partai politik peserta Pemilu 2024 dan juga Bawaslu," imbuhnya.
(mab/dna)