Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendengar cerita pendeta bernama Leonard Batfeni ketika melakukan kampanye di Merauke, Papua pada Rabu (29/11) ini.
Pendeta Leo bercerita kepada Ganjar di daerahnya masih mengalami kesulitan fasilitas kesehatan hingga dirinya turut merangkap menjadi dokter hingga bidan untuk membantu melahirkan.
"Jadi saya disana ada orang panggil saya sebagai pendeta dokter bahkan sebagai bidan juga karena saya pernah bantu melahirkan," kata Leo dalam video yang diunggah Ganjar melalui akun X-nya @ganjarpranowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awal mulanya ketika saya melakukan itu kita tahu bahwa akses (kesehatan) yang susah, mereka tidak punya pemahaman yang baik tentang dunia obat-obatan," ujar Leo.
Pendeta Leo lalu menyebut terdapat harapan dari masyarakat kepada Ganjar agar membangun fasilitas kesehatan di lokasi.
"Mereka minta 'anak pendeta tolong sampai kepada bapak ganjar untuk kalo bisa buatkan kami rumah kesehatan'," ujar Leo.
Mendengar permintaan itu Ganjar lalu berupaya membantu dengan mencari orang-orang yang bisa membangun fasilitas kesehatan.
Namun, Ganjar terlebih dahulu bertanya kepada petugas Bawaslu untuk memastikan apakah hal tersebut diperbolehkan.
"Umpama kemudian saya mencarikan orang-orang yang bisa membantu untuk membuatkan pustu (Puskesmas Pembantu) apakah itu money politic?" tanya Ganjar.
"Selagi tidak merugikan pihak-pihak yang lain kita lihat itu sah sah saja," jawab petugas Bawaslu.
Kendati mendapat persetujuan, Ganjar tak langsung berjanji akan memberi bantuan faskes di sana. Ia menyebut bakal mengkomunikasikan hal tersebut.
"Kami akan mengkomunikasikan agar nantinya ada tangan-tangan baik ada nilai kemanusiaan nilai gotong royong. Mudah-mudahan akan ada segera yang menghubungi pak pendeta," tutur Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar turut mengungkapkan kembali rencana program kerja "satu desa satu puskesmas" ketika berkampanye di Merauke, Papua.
"Fasilitas kesehatan menjadi begitu penting, satu desa setidaknya ada satu Puskesmas Pembantu," kata Ganjar, seperti dikutip dari ANTARA.
(mab/dna)