Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Mohamad Hasan mengenang almarhum Letjen TNI (Purn) Doni Monardo sebagai seorang guru yang mengajarkannya berbagai hal.
Hasan merasa kehilangan atas kepergian Doni yang meninggal pada Minggu (3/12) malam.
"Kita merasa kehilangan. Beliau juga bagi saya adalah seorang guru, seorang mentor yang mengajarkan berbagai hal kepada saya sehingga saya bisa seperti ini," kata Hasan di rumah duka di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan mengatakan Doni meniliki jasa yang sangat besar dalam hidupnya. Ia menyebut pencapaiannya hari ini tak terlepas dari jasa-jasa Doni.
Ia mengaku banyak belajar dari mantan Danjen Kopassus yang telah menjadi pembinanya sejak lama.
Hasan sangat mengagumi etos kerja Doni yang sangat kuat. Menurutnya, Doni rela mengorbankan waktunya dengan keluarga demi melaksanakan pelbagai tugas negara.
"Jadi, etos kerja beliau menurut saya sangat tinggi dan perlu kita teladani bersama," ucap dia.
Selain itu, Hasan juga mengatakan bangsa Indonesia telah kehilangan tokoh yang berdedikasi tinggi terhadap negara.
Mantan Kepala BNPB, Letjen TNI (Purn)Doni Monardo meninggal dunia pada Minggu (3/12). Ia meninggal dunia di usianya yang ke-60 tahun.
Doni menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 17.35 WIB. Ia akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada hari ini, Senin (4/12) siang.
Lihat Juga : |
Sebelum dimakamkan, almarhum akan dibawa untuk disemayamkan terlebih dahulu di Mako Kopassus Cijantung.
Semasa hidupnya Doni pernah memgemban berbagai jabatan penting. Ia merupakan Mantan Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19.
Setelah itu, Doni juga pernah menjadi komandan jenderal Kopassus pada 2014 silam. Selanjutnya, ia diangkat menjadi Pangdam XVI/Pattimura dan selang beberapa waktu menjadi Pangdam III/Siliwangi hingga 2018.
(mnf/pra)