Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Tinggi Kolom 500 Meter

CNN Indonesia
Senin, 04 Des 2023 18:51 WIB
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta masyarakat mewaspadai dampak dari abu vulkanik dari Gunung Merapi.
Gunung Merapi yang berlokasi di DI Yogyakarta-Jawa Tengah mengeluarkan awan panas pada Senin sore (4/12/2023) (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah dilaporkan mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak dua kali pada Senin sore (4/12).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan kejadian awan panas guguran pertama hari ini muncul pada pukul 17.13 WIB.

"Teramati APG ke arah Sungai Boyong dengan tinggi kolom erupsi kurang lebih 500 meter di atas puncak," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya, Senin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyebut erupsi condong ke arah barat daya dengan arah angin mengarah ke utara. Masyarakat diminta mewaspadai dampak buruk abu vulkanik.

Awan panas guguran, menurut Agus, disebabkan oleh penumpukan kubah lava disertai dorongan material dari dalam ditambah pengaruh hujan.

"(Durasi APG) masih dalam kalkulasi," kata Agus.

Awan panas guguran kedua termonitor terjadi pada pukul 17.36 WIB. Tercatat di seismograf, amplitudo maksimal 50 mm dan durasi 123,96 detik.

"Jarak luncur 1.200 meter arah hulu Kali Boyong," sambung Agus.

BPPTKG sejauh ini masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di beberapa titik yakni, di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Berdasarkan pemodelan kedua kubah lava tersebut, BPPTKG menentukan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Lontaran abu vulkanik, bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di dalam zona bahaya dan mengantisipasi kemungkinan gangguan akibat abu vulkanik.

(kum/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER