Wali Kota Surakarta sekaligus calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyatakan bakal patuh mengikuti prosedur terkait debat capres-cawapres.
"Ngikut aja, saya ngikut ya," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Disinggung mengenai apakah ia bersedia mengikuti debat dengan format lama, ia mengaku akan mengikutinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ngikut aja ya," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan format debat Capres-Cawapres di Pilpres 2024 belum final.
Komisioner KPU Idham Holik menyebut pihaknya masih akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk dengan tim kampanye dari ketiga pasangan capres-cawapres.
Idham mengatakan rapat dengan timses itu merupakan yang kedua kalinya. KPU sebelumnya juga telah melakukan rapat koordinasi dengan tim kampanye tiap paslon pada 29 November lalu.
Idham berujar rapat koordinasi kali ini untuk mendengarkan masukan dan memaparkan terkait teknis debat capres-cawapres. Namun, kata Idham, keputusan terakhir tetap ada di KPU.
Format debat capres-cawapres menjadi sorotan setelah KPU memutuskan pasangan Capres-Cawapres selalu hadir bersama selama lima kali debat. Tidak ada debat terpisah khusus capres atau cawapres seperti sebelumnya.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan debat capres-cawapres itu sudah sesuai dengan UU Pemilu dan Peraturan KPU nomor 15 Tahun 2023 Pasal 50. Namun, porsinya saja yang beda.
Dari total lima kali debat, para capres akan mendapat porsi lebih banyak di tiga debat. Sementara para cawapres akan mendapat porsi besar di dua debat lainnya.
Hasyim mengklaim hal ini berdasarkan kesepakatan dengan tim paslon. Ia pun membantah jika ada titipan khusus dari paslon tertentu.
Menurutnya, kehadiran capres-cawapres lengkap di tiap debat juga untuk menunjukkan kekompakan dan kerja sama para paslon.
Sesi debat pertama akan dilaksanakan pada 12 Desember dengan tema Hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Selanjutnya, debat kedua dilaksanakan pada 22 Desember dengan tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional. Untuk debat ketiga diselenggarakan pada 7 Januari dengan tema ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak, infrastruktur, keuangan, dan pengelolaan APBN.
Untuk debat keempat pada 21 Januari 2024 dengan tema energi, sumber daya alam, pajak karbon, pangan, lingkungan hidup, dan agraria serta masyarakat adat. Debat kelima pada 4 Februari dengan tema teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
(antara/gil)