"Ibu-ibu bapak-bapak, kebutuhan pokok harganya murah apa mahal? Mahal. Kita teruskan tidak? Kita teruskan, nyok? Tidak mau? Perlunya apa? Perubahan."
Begitu sepenggal pernyataan capres nomor urut satu Anies Baswedan di hadapan warga Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara dalam kampanye perdananya 28 November lalu.
Diksi 'perubahan' berulang kali didengungkan oleh Anies ketika menemui masyarakat dalam sepekan masa kampanye Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma di kawasan Tanah Merah saja, Anies juga kerap mengucapkan diksi 'perubahan' saat kampanye di berbagai daerah sepekan belakangan. Bahkan, dalam satu acara yang sama pun diksi perubahan kerap kali diulang-ulangnya.
Ini terjadi ketika bertemu dengan para pendukungnya di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11), di GOR Pancing Medan, Minggu (3/12) hingga di Karawang, Senin (4/12).
Di Karawang, Anies menyinggung ada kubu yang ingin membawa 'perubahan' atau 'keberlanjutan' saat ini. Anies menegaskan saat ini mengusung perubahan di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sementara di Medan pada (4/12), ia menjanjikan perubahan untuk memudahkan mendapatkan lapangan kerja dan membuat harga pangan murah jika terpilih sebagai presiden.
"Yang ada di sini kita mendorong perubahan, kita ikhtiarkan perubahan, supaya yang akan kita lakukan kebutuhan pokok harganya kembali murah, lapangan pekerjaaan tersedia untuk semua," kata Anies di GOR Pancing, Medan.
Tak hanya Anies, sang cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga kerap kali mengulang diksi perubahan saat berkampanye.
Ketika menghadiri Halaqoh Kebangsaan Jaringan Perempuan Nahdliyin, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/11) lalu, Cak Imin menjanjikan perubahan untuk meminimalisir anggaran rapat supaya bisa digunakan untuk ibu-ibu yang mempersiapkan kelahiran anak.
Ia juga mengatakan demikian ketika hadir di Kongres Pemuda Perubahan di Gedung Smesco, Jakarta (29/11) lalu. Cak Imin mengklaim energi perubahan menggema di mana-mana.
"Saya lihat energi perubahan bergema di mana-mana. Dan kita semua yang hadir untuk perubahan ini akan menambah kekuatan percepatan terwujudnya perubahan di Indonesia," kata Cak Imin saat itu.
Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN, Billy David Nerotumilena mengatakan diksi perubahan yang kerap diulang-ulang oleh AMIN supaya menempel di benak masyarakat.
Ia mengatakan hanya pasangan AMIN satu-satunya paslon yang berlaga di Pilpres yang mengusung perubahan.
"Harusnya begitu [biar nempel di masyarakat]. Karena kan yang diidentikan sampai saat ini yang jelas kita. Nomor dua ama tiga keberlanjutan. Tapi sekarang tiga jadi abu-abu," kata Billy di Rumah Perubahan, Menteng, Jakarta, Selasa (5/12).
Billy mengatakan diksi perubahan kerap diutarakan pasangan AMIN karena sesuai dengan nama Koalisi Perubahan. Ia menegaskan perubahan yang diusung AMIN yakni segala yang baik akan dilanjutkan dan yang kurang baik akan diperbaiki.
"Sementara yang belum ada diadakan dan yang tidak baik tentu akan diubah, prinsipnya itu," kata dia.
Gaya kampanye Anies dan Cak Imin yang menonjol lainnya adalah kerap menggelar acara melibatkan segmen pemuda atau generasi milenial & Gen Z.
Guna menggaet kelompok ini, Anies memiliki program kampanye bernama 'Desak Anies'. Sementara Cak Imin punya program bernama 'Slepet Imin'. Kebanyakan partisipan yang hadir di agenda tersebut generasi milenial atau Gen Z.
Acara dirancang bagi anak-anak muda untuk hadir, berdialog dan mempertanyakan isu-isu apa saja untuk dijawab Anies maupun Cak Imin. Kebanyakan program ini pun digelar secara santai di kafe-kafe di kota yang dikunjungi.
Selama sepekan kampanye, Anies telah menggelar program 'Desak Anies' di tiga kota, yakni Kota Bandung, Kota Medan dan Banjarmasin. Sementara 'Slepet Imin!' baru digelar sekali di Kota Padang pada Selasa (4/12).
"Di forum ini mereka bisa menanyakan apa saja dan boleh dengan cara apa saja. Saya ingin sampaikan kepada semua bahwa ini adalah komitmen kami sebagai seorang capres untuk berdialog dengan anak anak muda dan memberikan ruang kepada anak muda untuk bicarakan hal yang menjadi kepentingannya," kata Anies di Banjarmasin, Selasa (5/11).
Tak hanya itu, Anies dan Cak Imin juga pernah menghadiri acara bertajuk Kongres Pemuda Perubahan di Gedung Smesco, Jakarta, pada (29/11) lalu.
Sama seperti kegiatan kampanye pada umumnya, Anies dan Cak Imin tak lupa mengunjungi pasar, berziarah hingga sowan ke pondok pesantren selama sepekan belakangan ini.
Anies sempat mengunjungi Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis di Sumut pada Minggu (3/12) lalu. Kemudian ia mendatangi Pondok Pesantren Modern Nurussalam, Karawang, Jawa Barat pada Senin (4/12).
Sementara Cak Imin sempat mengunjungi Pesantren Hidayatussalafia, Riau pada Sabtu (2/12) lalu.
Kemudian ketika mengunjungi Aceh pada Selasa (5/12) Cak Imin juga mengunjungi Ponpes Darul Ihsan Kreung Kalee, Aceh Besar dan Ponpes al-Munawwaroh Kuta Krueng, Bireuen. Cak Imin juga sempat berziarah di Makam Syiah Kuala.
Anies dan Cak Imin sepekan ini terlihat rutin blusukan ke pasar-pasar tradisional. Tujuannya untuk meninjau harga bahan pokok dan pangan di pasar tradisional.
Dalam sepekan ini, Anies sempat mengunjungi Pasar Baru Karawang pada Senin (4/12). Sementara Cak Imin juga berkunjung ke tiga pasar di tiga kota berbeda.
Pada Kamis (30/11), Cak Imin mengunjungi Pasar Petak Sembilan di Jakarta Barat. Ketika mengunjungi Riau (2/12) lalu, Cak Imin turut mengunjungi Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru Riau dan mengunjungi Pasar Raya Padang pada Senin (4/12).