Jarak Pendakian Gunung Kerinci Dibatasi Imbas Erupsi Marapi

Pendakian Gunung Kerinci, Jambi, dibatasi imbas bencana erupsi Gunung Marapi. Pendaki hanya boleh mendaki gunung tertinggi di Sumatera itu sampai shelter II.

Pembatasan ini berlaku sejak Jumat (8/12) sampai waktu yang belum ditentukan, tertuang dalam surat pengumuman PG1304/T.1/BIDTEK/KSA/12/2023. Surat itu ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Haidir.

Pembatasan jarak pendakian ini ditetapkan karena menimbang kejadian erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember lalu tidak didahului dan ditandai peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.

Petugas Pos R10 atau Pos Registrasi Gunung Kerinci, Dudung mengatakan mengatakan Gunung Kerinci berada di level II waspada. Saat ini, masyarakat atau wisatawan tidak boleh mendekati kawah yang berada di puncak dengan radius 3 kilometer.

"Jadi, info pendakian Gunung Kerinci tidak ada penutupan melainkan ambang batas yang diperbolehkan untuk pendakian," katanya, Jumat (8/12).

Ia pun mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap pendaki. Di samping itu para pendaki akan membuat surat pernyataan agar tidak melanggar pembatasan ini.

"Namun apabila sudah dilakukan hal demikian pendaki tetap memaksa ke puncak dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka di luar tanggung jawab pihak pengelola," ujarnya.

Pembatasan ini, kata Dudung, sebagai upaya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Gunung Marapi baru-baru ini.

"Hal ini dilakukan jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti beberapa gunung di Indonesia yang saat ini banyak mengalami kenaikan keaktifan," katanya.