Seniman Butet Kartaredjasa mengungkapkan mendapat notifikasi yang menyatakan akun WhatsApp (WA) mililknya akan kembali dalam waktu 18 jam ke depan.
"WhatsApp itu secara automatic menginformasikan di handphone saya, bahwa saya masih ada waktu 18 jam lagi saya bisa mengakses dan menghidupkan WhatsApp saya," kata Butet di kediamannya, Bantul, Sabtu (9/12).
"Ya saya tunggu, saya harus tetap bersabar 18 jam lagi. Moga-moga semesta membimbing, memberikan hak hidup WhatsApp saya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan hitungan waktu 18 jam, Butet memperkirakan dirinya bisa kembali memperoleh kendali atas akun WhatsApp miliknya Minggu (9/12) dini hari nanti.
"Nanti tengah malam, jam tiga dini hari nanti konon akan bisa dihidupkan lagi, konon. Aku yo durung reti kok (saya juga belum tahu kok)," ujarnya.
Butet sebelumnya mengaku komunikasinya melalui telepon seluler dan WA tengah dilumpuhkan.
Dia pun tak bisa mengkses WA miliknya pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Sebelum itu, dia mengaku melihat notifikasi macam pembaharuan sistem operasi iOS.
"Saya diminta ngisi OTP, saya ngisi OTP tiga kali. Padahal ngisinya sudah bener terus rnggak bisa mengakses WA lagi setelah itu sampai sekarang," kata Butet saat dihubungi, Sabtu (9/12).
Saat itu, ia sempat sama sekali tak mampu mengakses sambungan seluler. Panggilan masuk maupun keluar tidak bisa dilakukan.
"Sekarang sudah bisa," beber kakak mendiang Djaduk Ferianto ini.
Sejak akses komunikasinya dilumpuhkan, Butet lalu membuat pengumuman apa yang dialaminya di media sosial miliknya.
Kendati, dia ogah menduga-duga jika kejadian ini memiliki benang merah dengan pengakuannya perihal intimidasi yang diterimanya saat hendak pentas teater di Taman Ismail Marzuki pada awal Desember lalu.
Butet pun telah meminta bantuan rekan-rekannya ahli IT serta tim siber Polda DIY untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga memastikan tak akan membuat laporan kepolisian soal dugaan peretasan.
"Enggak, tidak ada yang perlu saya laporkan, saya cuma menceritakan ke publik saja apa yang terjadi pada saya," pungkasnya.
(kum/arh)