Prabowo di Hadapan Relawan: Demokrasi Berjalan
Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengatakan, sistem demokrasi di Indonesia sampai saat ini masih terus berjalan. Meski demikian, Prabowo tak memungkiri bahwa demokrasi masih memiliki kekurangan.
Hanya saja, kata Prabowo, kekurangan itu merupakan hal yang wajar karena proses yang terjadi di dalamnya. Demikian disampaikan Prabowo di hadapan relawan Kopi Pagi dalam acara konsolidasi yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (16/12).
"Jadi, tidak gampang, tidak mudah, pasti banyak kekurangan, pasti banyak yang kita tidak puas, apakah demokrasi kita sudah hebat? Pasti ada kekurangan," kata Prabowo.
"Tapi kita harus mengakui demokrasi kita walaupun banyak kekurangan, walaupun banyak tidak puas, demokrasi kita berjalan. Kita punya demokrasi yang berjalan," ujar dia.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, masih berjalannya demokrasi di Indonesia adalah dilaksanakannya pemilihan presiden dan kepala daerah melalui proses pemilu.
"Berapa bupati bisa kita ganti? Berapa walikota bisa kita ganti? Sudah berapa presiden turun dengan baik? Saudara-saudara sekalian, kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin saya berdiri di podium ini, pada siang hari ini. Kadang-kadang ada yang lupa, ada yang menjadi gubernur lupa karena demokrasi," kata Prabowo.
"Jadi gubernur itu demokrasi, ya kan? Jadi Bupati demokrasi. Apalagi jadi gubernur yang usung oposisi lagi," kata Prabowo yang disambut riuh relawan yang hadir di SICC.
Prabowo lantas menyebut bahwa apa yang ia sampaikan di hadapan para relawan Kopi Pagi juga menjadi salah satu contoh demokrasi lainnya, yaitu demokrasi dalam hal kebebasan berpendapat dan menyatakan pendapat.
"Hak menyatakan pendapat, pendapat saya seperti tadi itu. Pendapat saya dengan segala kekurangan, Indonesia memiliki demokrasi," ujarnya.
(inh)