Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan tak mau lagi membuat undang-undang secara 'simsalabim' jika terpilih di Pilpres 2024.
Hal itu ia sampaikan saat menanggapi pertanyaan seorang buruh yang bertanya apakah ia dan Anies Baswedan berani membatalkan atau mengubah UU Cipta Kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imin menjawabnya dengan mengatakan aturan harus dibuat secara bersama-sama agar ditaati. Menurutnya, undang-undang yang dibuat terlalu cepat biasanya akan bermasalah.
"Setiap undang-undang yang terlalu cepat membahasnya biasanya bermasalah. Jadi Insya Allah nanti kita ingin, tapi syaratnya ya partai pendukung AMIN harus besar semuanya. Jadi kita tidak akan mau lagi bikin undang-undang bimsalabim," ujar Imin dalam Dialog Kesejahteraan Buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/12).
Ketua Umum PKB itu menjelaskan undang-undang 'simsalabim' adalah undang-undang yang seketika disahkan.
Imin mengatakan undang-undang yang tiba-tiba disahkan itu horor karena dibuat ketika masyarakat tidur. Imin mengatakan undang-undang seharusnya dibuat di siang hari dan melibatkan semua pihak.
"Undang-undang horor, karena dibikinnya malam Jumat. Ketika kalian pada tidur. Nanti Insya Allah kalau AMIN menang tidak ada lagi undang-undang malam jumat horor. Undang-undang harus dibuat di siang bolong dan semua terlibat untuk membicarakannya," katanya.
Menurutnya, jika undang-undang dibuat dengan melibatkan partisipasi publik, maka tidak akan ada aksi demonstrasi yang menolak aturan itu.
"Insya Allah nggak ada demo-demo, karena semua ikut menyusun, semua menjadi bagian, semua terlibat. Itu yang disebut perubahan. Itu yang disebut perubahan," ucap dia.
(yoa/tsa)