Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen untuk memerangi kanker dengan memperkuat deteksi dini. Dalam 1st Annual Indonesian Cancer Conference (AICC) Rumah Sakit Dharmais di Jakarta, Jumat (15/12), Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, mengatakan deteksi dini kanker sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
"Teman-teman sekalian, kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan hal ini menyebabkan angka kematian juga meningkat. Jenis kanker terbanyak pada laki-laki adalah kanker paru-paru sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker rahim," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12).
Lebih lanjut ia memaparkan, kanker menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian utama di Indonesia dengan beban pembiayaan yang tinggi. Namun, hingga saat ini, 70 persen penderita kanker datang ke rumah sakit ketika memasuki stadium akhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, Kemenkes berkomitmen memperkuat deteksi dini terhadap empat jenis kanker, yakni kanker paru-paru, kanker payudara, kanker rahim, dan kanker serviks. Hal ini juga sejalan dengan transformasi kesehatan, khususnya pada pilar pertama yang memfokuskan pada layanan primer.
"Deteksi dini yang lebih baik akan berdampak pada mortalitas yang turun, kematian yang turun pada pasien, keberhasilan pengobatan dan tentu saja biaya yang lebih murah," tegas Dante.
Ia menambahkan, upaya pertama untuk mencegah kanker serviks adalah melalui vaksinasi HPV sejak dini. Vaksinasi HPV sendiri kini sudah menjadi program nasional yang wajib bagi anak-anak, wanita, dan anak usia 11-12 tahun.
Selain itu, ada skrining untuk mendeteksi dini penyakit kanker. Berbagai jenis kanker akan memiliki program skrining yang dibiayai oleh BPJS.
"Kementerian Kesehatan akan memperbanyak laboratorium untuk menjadi bagian dari penanganan kanker," imbuhnya.
Di sisi lain, Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Soeko Werdi Nindito, mengatakan pihaknya berkomitmen melakukan upaya deteksi dini, promotif preventif, dan ketepatan diagnosis.
"Jadi, kami bukan hanya menyembuhkan pasien-pasien kanker stadium tiga sampai empat, tetapi juga stadium satu," kata dr. Soeko.
Terlebih, RS Kanker Dharmais merupakan rumah sakit kanker rujukan nasional dan pengampu nasional untuk layanan kanker. RS Kanker Dharmais juga memberikan pelatihan kepada rumah sakit daerah.
"Tujuannya untuk meningkatkan layanan kesehatan kanker sekaligus memperkuat SDM kesehatan di daerah," pungkasnya.
Diharapkan, dengan upaya yang dilakukan oleh Kemenkes dan RS Kanker Dharmais, kanker bukan lagi menjadi ancaman maut. Masyarakat diharapkan untuk lebih peduli terhadap kesehatannya dan melakukan deteksi dini kanker secara rutin.
(rir)