Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo kembali menyinggung permasalahan distribusi pupuk yang dinilai belum merata di pelbagai wilayah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai berkunjung ke kelompok petani di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12). Dalam pertemuan itu, beberapa petani mengeluhkan program distribusi pupuk yang semakin sulit didapat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar keluhan itu, Ganjar kemudian membahas peristiwa debat capres pertama kali dirinya ditanyai persoalan pupuk yang langka di Jawa Tengah oleh Prabowo Subianto.
"Waktu debat kemarin saya ditanya itu, Pak Ganjar pupuknya langka. Perasaan yang langka se-Indonesia, tapi katanya di Jateng saja. Eh, ternyata di Indramayu juga, sama ya nasibnya," ujarnya.
Kendati demikian, Ganjar mengamini persoalan pupuk langka yang dikeluhkan para petani memang harus segera dibereskan. Salah satunya terkait penyaluran pupuk yang tidak tepat sasaran.
Menurutnya pemerintah harus segera membenahi data petani yang selama ini kerap bermasalah. Selain itu ia juga menyoroti penambahan jumlah pupuk yang akan disebarluaskan kepada para petani.
"Pupuk ternyata masalah seluruh Indonesia. Saya kira saya makin yakin kalau data petani musti beres, cara penyalurannya musti tertutup dan jumlahnya ditambah. Karena mereka tidak bisa mendapatkan itu," jelasnya.
"Subsidinya tetap jalan tapi mesti tepat sasaran maka satu datanya itu mesti kita bereskan. Kalau jumlahnya kurang ya harus diperbaiki harus ditambah, sehingga nanti cukup menggantikan mekanisme tambah menambah sama saja," imbuhnya.