9 Jenazah WNI Korban Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Dipulangkan

Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah memulangkan 9 jenazah pekerja ke keluarga masing-masing. Mereka adalah korban ledakan tungku smelter nikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

"Sebanyak sembilan orang pekerja Indonesia telah dalam proses pengantaran ke rumah kerabat masing-masing," ucap Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan lewat keterangan tertulis, Senin (25/12).

Jenazah WNA dipulangkan malam ini

Korban jiwa akibat ledakan tungku smelter itu ada 13 orang. Sebanyak 9 asal Indonesia, sementara ada 4 lainnya merupakan warga negara China.

Dedy mengatakan jenazah korban jiwa asal China juga segera dikirim ke keluarga masing-masing.

"Sementara untuk empat jenazah tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok akan diberangkatkan malam ini," kata Dedy.

PT IMIP memberikan santunan awal sebesar Rp25 juta per orang bagi setiap korban meninggal dunia. Biaya pengantaran jenazah hingga tiba di rumah keluarga masing-masing juga ditanggung PT IMIP.

Selain itu, ahli waris korban jiwa akan diberikan santunan lain berupa uang.

"Usai tim PT IMIP berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Sulteng, para korban meninggal juga akan diberi santunan yang akan diterima oleh ahli warisnya," kata Dedy.

"Berupa jaminan santunan sebanyak 48 kali dari upah pokok terendah. Upah pokok terendah di Kawasan IMIP Rp3.675.000 atau setara Rp174.400.000. Dana pemakaman jenazah juga diberikan sebesar Rp10 juta," sambungnya.

Bakal diberikan pula santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp12 juta.

PT IMIP juga memastikan bahwa keluarga korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah bakal diberi santunan pendidikan bagi dua orang anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi.

"Namun besar santunan itu tidak lebih dari Rp174 juta dan mendapatkan Jaminan Hari Tua (JHT) sesuai iuran yang didapat," jelasnya.

Selain memenuhi hak para korban beserta keluarganya secara layak, kata Dedy PT IMIP melakukan penanganan korban luka secara berkala dan berkelanjutan.