Kalangan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan basis suara yang menjanjikan bagi para peserta Pilpres 2024. Pasalnya, pemilih dari kalangan NU sangat besar sehingga memikat para kontestan.
Para capres-cawapres pun berulang kali mendatangi ulama, kiai serta pondok pesantrennya selama masa kampanye.
Berikut data elektabilitas para peserta Pilpres 2024 di segmen pemilih NU dari berbagai hasil survei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 23-24 Desember 2023 atau setelah debat kedua Pilpres 2024.
Ada 1.217 responden yang dilibatkan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Random Digit Dialing (265 responden) dan Double Sampling (952 responden).
Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.
Survei SMRC dilakukan secara tatap muka selama 29 November-8 Desember 2023. Jumlah responden sebanyak 4.540 orang berusia 17 tahun ke atas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling.
Respons rate sebesar 3.555 atau 78 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan riset pada 3-5 Desember 2023. Responden yang dilibatkan sebanyak 1.462 orang.
Pemilihan responden dilakukan melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.6% pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan sepanjang 29 November hingga 5 Desember dengan melibatkan 1.220 responden.
Sampel diambil dengan metode multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ikuti terus paparan data elektabilitas para peserta Pilpres 2024 di artikel Datalogi.
(bmw/wis)