Peneliti CSIS Nilai Semua Capres Tak Paham Isu Hubungan Internasional
Ketua Departemen Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) Lina Alexandra mengatakan, sesi tanya jawab dalam debat ketiga Pilpres 2024 memperlihatkan kekurangan tiap pasangan calon (paslon) terkait isu hubungan internasional.
Hal itu disampaikan Lina dalam media briefing "Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri" yang disiarkan melalui kanal YouTube CSIS Indonesia, Senin (8/1).
"Kalau yang soal hubungan internasional itu hampir semua paslon sepertinya tidak begitu menguasai," kata Lina.
Alih-alih membahas isu hubungan internasional, Lina melihat para capres justru lebih banyak berbicara mengenai isu pertahanan.
"Jadi mereka lebih banyak membahas mengenai tambahan alokasi anggaran pertahanan, kemudian matra pertahanan mana yang harus diperkuat, kinerja Kemenhan (Kementerian Pertahanan). Ada juga yang menyoroti penurunan performa atau kekuatan pertahanan Indonesia," imbuhnya.
Lina menilai, isu pertahanan lebih dipilih tiap capres agar gagasannya dapat lebih mudah dimengerti oleh masyarakat. Lina merasa wajar jika sesi debat ketiga Pilpres 2024 kemarin dinilai lebih didominasi oleh serangan dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kepada Prabowo Subianto.
"Karena memang lagi-lagi mereka membawa data, tapi Pak Prabowo mengatakan, ya, datanya salah. Tetapi ketika di-challenge, tidak ada datanya yang bisa ditunjukkan beliau," ujar dia.
Soroti transparansi Kemenhan
Lina sendiri mengaku telah lama menyoroti transparansi Kementerian Pertahanan. Utamanya, terkait Buku Putih Pertahanan Indonesia.
"Padahal ini [transparansi] merupakan satu keharusan, karena defence white paper (Buku Putih Pertahanan) itu menjadi satu cara untuk kita melihat mendefinisikan bagaimana ancaman pertahanan itu," jelas dia.
Debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) mengangkat tema seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.
Selama debat berlangsung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mengkritisi kinerja Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto selama empat tahun terakhir.
(mab/asr)