Pesan Sentilan Mega ke KPU dan Bawaslu soal Pemilu di Hari Ultah PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pesan khusus kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat peringatan HUT ke-51 PDIP, Rabu (10/1).

Pesan itu diucapkannya dalam pidato di hadapan para kader yang berkumpul di sekolah partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).n, Rabu (10/1).

Megawati mengatakan salah satu asas dalam Pemilu adalah bebas. Ia meminta agar tidak ada penggiringan kepada masyarakat dalam memilih di Pemilu.

"Ini juga untuk KPU, Bawaslu, tolong dong kerja yang bener. Saya tu baca di jalan ada baliho, pemilu yang demokratis, dimana ya saya lihat. Jujur, adil, luber, langsung, umum, bebas. Nah ini bebasnya dan rahasia, jadi tidak digiring loh, tolong ya," kata dia yang juga dikenal sebagai Presiden kelima RI itu.

Lihat Juga : Tak Diundang HUT PDIP, Ini Momen Terakhir Jokowi Bersama Megawati

Ia mengatakan di era Orde Baru, penyelenggara Pemilu bernama Lembaga Pemilihan Umum (LPU). Namun berubah menjadi Komisi Pemilihan Umum saat reformasi.

Menurutnya, penyelenggara Pemilu lebih kuat saat masih bernama LPU.

"Zaman Orde Baru kan LPU, menurut saya itu lebih kuat, tapi waktu reformasi itu dijadikan komisi. Saya selalu mengatakan tapi saya kayak selalu di-bully, saya bilang komisi itu sifatnya ad hoc kan, bahwa suatu saat bisa dibubarkan, itu berulang kali saya ngomong," katanya.

Pilpres langsung sendiri baru digelar di era pemerintahan Megawati pada 2004 silam. Kala itu, Megawati pun terjun jadi kontestan sebagai presiden petahana. Pilpres langsung pertama pada 2004 itu lalu dimenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK).

Lihat Juga : Peringatan Megawati di HUT PDIP: Kekuasaan Itu Tidak Langgeng