Hasto PDIP Nilai Jokowi Bela Prabowo Usai Debat Capres

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jan 2024 20:19 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangkap sinyal pembelaan Jokowi kepada Prabowo usai debat ketiga Pilpres 2024 terkait isu pertahanan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangkap sinyal pembelaan Jokowi kepada Prabowo usai debat ketiga Pilpres 2024 terkait isu pertahanan. (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangkap sinyal pembelaan Presiden Joko Widodo kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto usai debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1) lalu.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu mengkritik sikap Jokowi. Menurut Hasto, hal itu semestinya tidak dilakukan oleh seorang Presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam debat kemarin sepertinya juga memberikan pembelaan kepada Pak Prabowo itu seharusnya tidak dilakukan," kata Hasto di Jakarta Selatan, Jumat (12/1).

Hasto menilai, sebagai Presiden, Jokowi seharusnya menjadi payung bagi semua pihak. Dia mengatakan presiden tak boleh berpihak kepada salah satu kandidat meskipun anaknya menjadi cawapres.

"Karena Presiden Jokowi harus menjadi payung bagi seluruh rakyat Indonesia. Presiden Jokowi tidak boleh memihak meskipun anaknya maju sebagai cawapres. Karena itulah terhadap beberapa penilaian beberapa tokoh pro-demokrasi bahwa Pak Jokowi sepertinya telah berpihak," kata Hasto.

Sekjen PDIP itu terutama menyoroti performa Prabowo pada debat terakhir. Menurut dia, meski menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo dianggap kalah dari Ganjar dan Anies dalam debat tersebut.

"Karena dari survei juga menunjukkan Pak Prabowo meskipun Menhan tetapi tidak mampu menyampaikan gagasan-gagasan tentang politik pertahanan politik keamanan hubungan luar negeri," kata dia.

Dalam debat ketiga Pilpres 2024, ketiga capres beradu gagasan mengenai isu pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri. Saat itu, Prabowo paling banyak diserang oleh Anies dan Ganjar, terutama menyangkut isu pertahanan.

Jokowi menilai debat tersebut tidak mendidik karena serangan yang dilakukan bersifat personal. Jokowi bahkan meminta KPU mengevaluasi format debat Pilpres 2024.

"Saling menyerang enggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (9/1).



Jokowi mengatakan komentarnya terkait debat, termasuk usulan mengubah format debat, sebagai evaluasi untuk semua pihak, termasuk ketiga capres.

"Saya berbicara untuk ketiga calon, dan untuk perbaikan-perbaikan ke depan. Juga untuk introspeksi kita semuanya. Untuk evaluasi kita semuanya," katanya.

Jokowi menegaskan dirinya tidak membela salah satu paslon saja. Ia kembali menyatakan usulannya ke KPU itu ditujukan kepada semua peserta Pilpres 2024.

"Saya tidak berbicara [untuk] satu calon atau dua calon," ujarnya.

(thr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER