Anies Kampanye Akbar Perdana di Tangerang Bareng Eks Gubermur Banten

Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menggelar kampanye akbar perdana di kawasan Lapangan Pinang Selection, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/1).

Dalam agenda yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan senam massal itu, Anies dijadwalkan hadir dengan mantan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Lihat Juga : Survei Indikator: PDIP Juara, Elektabilitas Prabowo-Gibran 48,5 Persen

Dari pantauan CNNIndonesia.com di lokasi sejak sekitar pukul 08.00 WIB, terlihat relawan dan simpatisan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) telah memadati arena kampanye.

Massa membawa atribut bendera masing-masing parpol koalisi pendukung AMIN dengan ukuran yang besar.

Meski sempat diguyur hujan cukup deras, simpatisan di kampanye yang mengambil tajuk Senam Massal bersama Anies Baswedan itu tetap setia berada di area lapangan dengan menyuarakan salawat.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar Lapangan Pinang terpantau mengalami kepadatan akibat banyaknya massa yang antusias mengikuti kampanye tersebut.

Kampanye yang digelar di Kota Tangerang menjadi agenda perdana dari rangkaian kampanye akbar yang digelar oleh Timnas AMIN.

Lihat Juga : Prabowo: Yang Bilang Rakyat Tak Minta Makan, Otaknya Agak Lamban

Berdasarkan jadwal yang dibuat KPU, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bakal menghelat puncak kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS) pada 10 Februari.

Sebelumnya Jubir Timnas AMIN Usamah Abdul Aziz mengatakan kampanye terakhir AMIN di JIS nantinya berbentuk kampanye akbar yang mengundang banyak massa. Ia menyatakan JIS sengaja dipilih lantaran memiliki kapasitas yang besar untuk menampung massa.

"JIS juga pakai karena kapasitasnya paling besar," kata Usamah.

Lihat Juga : Banjir Kepung Kalimantan Tengah, Ratusan Ribu Warga Terdampak

Sebelumnya KPU telah menetapkan jadwal kampanye akbar atau rapat umum Pemilu 2024 pada 21 Januari hingga 10 Februari. Setelah itu memasuki masa tenang kampanye.

Kampanye rapat umum dibagi menjadi tiga zona, yakni zona a, b, dan c yang akan dibagi secara proporsional kepada setiap paslon dengan mempertimbangkan 38 provinsi di Indonesia.