Sejumlah pengamat politik menyoroti performa cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu malam (21/1).
Gibran dianggap menggunakan taktik yang mirip dengan debat sebelumnya yakni menggunakan istilah yang diprediksi tidak dipahami lawannya.
Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menganggap taktik itu kembali berhasil menjebak dua lawan Gibran yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pilihan strategi debat Gibran yang mengulang lagi singkatan atau istilah konseptual, kali ini memang kembali berhasil menjebak Mahfud dan Muhaimin," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (21/1).
Lihat Juga : |
Akan tetapi dia menyoroti gestur Gibran. Menurut Khoirul, ada gestur-gestur yang seharusnya tidak dilakukan karena pertanyaan sudah berhasil menjebak lawan.
"Seharusnya Gibran tampil tenang dan menghindari sejumlah gimmick yang tidak perlu dan tidak produktif," kata dia.
Dalam debat semalam, Gibran juga tidak terpancing emosi meski dihujani sindiran berkali-kali oleh dua lawannya. Bahkan sejak awal debat dimulai.
Gibran cenderung defensif dan datar. Barulah ketika segmen tanya jawab antarcawapres tiba, Gibran melancarkan serangan hingga berhasil menjebak lawannya.
Gibran pun tidak melihat catatan selama debat berlangsung. Berbeda dengan Muhaimin dan Mahfud yang hampir selalu membutuhkan catatan ketika bicara.
Terpisah, Dosen politik Universitas Andalas Asrinaldi menganggap taktik lewat istilah-istilah seperti lithium ferro phosphate dan greenflation tak seefektif di debat pertama.
Dia menyebut Mahfud dan Cak Imin sudah lebih siap menangkal jebakan-jebakan istilah asing dari Gibran.
Kala itu, Cak Imin menyatakan sebaiknya forum debat tak cuma diwarnai dengan definisi dari istilah-istilah.
Mahfud pun mengelak dengan menyebut pertanyaan Gibran tentang bagaimana menangani greenflation sebagai hal receh.
Lihat Juga : |
Selain itu, Ardha menyoroti taktik mengelak Gibran saat tak mampu menjawab pertanyaan lawannya. Misalnya, saat ditanya Cak Imin tentang bioregional.Alih-alih langsung menjawab, Gibran malah menyindir penggunaan botol plastik oleh Cak Imin.
Lalu saat berdebat dengan Mahfud tentang greenflation. Gibran sempat merunduk dan menyebut sedang mencari jawaban Mahfud.
Ardha mengatakan Gibran sepertinya sudah siap menghadapi serangan-serangan dua kandidat lainnya. Dia menyiapkan amunisi untuk mengelak dari serangan-serangan tersebut.
"Mungkin dia dapat hafalan ya, kemudian dia coba susun puzzle. Ketika ditanya A, dia akan bergerak ke isu ini. Tidak ada salahnya, strategi debat," kata Ardha saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (21/1).
Asrinaldi menyoroti gimik Gibran lewat busana berbau anime. Pada sesi pertama, Gibran mengenakan pin mugiwara ala One Piece. Pada sesi-sesi berikutnya, Gibran memakai jaket ala Naruto.
Asrinaldi menilai ini sebagai strategi Gibran meraup suara kaum muda. Gibran sengaja tampil mengenakan simbol-simbol yang lekat dengan generasi muda.
"Jaket Naruto itu juga menggambarkan bahwa dia berusaha untuk mencerminkan atau memaksimalkan dukungan anak muda," ujar Asrinaldi.
"Tentu akan menjadi perbincangan di media sosial karena anak muda sekarang juga banyak yang pernah atau sedang menonton Naruto."
Lihat Juga : |