Seorang wartawan media online, Bonfilio Mahendra Wahana Putra menjadi korban pencopetan saat hendak wawancara dengan Gibran Rakabuming Raka usai debat cawapres 2024 di JCC Senayan, Minggu (21/1) malam.
"Habis doorstop Gibran. Gibran, kan, nyamperin para pendukung, nah, saat itu tas sudah terbuka dan dompet udah hilang," kata pria yang akrab disapa Putra itu, Senin (22/1).
Putra menerangkan beberapa saat sebelum aksi pencopetan, dirinya bersama awak media lainnya berkumpul di lobi, dekat pintu masuk. Mereka berkumpul menunggu pasangan Prabowo-Gibran keluar dari dalam Plenary Hall JCC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, saat Prabowo-Gibran berjalan keluar menuju lobi Plenary Hall JCC, Putra bersama puluhan awak media langsung melakukan sesi doorstop. Namun, pasangan itu tak berhenti untuk meladeni beberapa pertanyaan para jurnalis.
Alhasil, Putra dan para awak media terdorong hingga ke bagian pagar yang membatasi simpatisan, sebab, Prabowo-Gibran tidak menginginkan dilakukan sesi doorstop.
"Di saat itu saya berhenti di depan pagar, masih di dalam pagar pembatas. Tetapi, banyak orang tak dikenal yang berada di bagian dalam pagar selain pihak keamanan," ujar Putra.
Saat itu, Putra mengaku tidak menyadari bahwa tas yang dia kenakan dalam kondisi terbuka. Isi di dalam tas seperti dompet dan charger handphone pun dapat terlihat orang lain.
"Gibran kan nyamperin para pendukung, nah saat itu tas sudah terbuka dan dompet udah hilang," ucap dia.
Sejumlah barang milik Putra pun raib. Di antaranya, SIM, STNK motor Honda Supra hingga uang tunai senilai Rp200-300 ribu.
Aksi pencopetan itu telah dilaporkan Putra ke Polsek Metro Tanah Abang. Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/045/I/2024/SPKT/SEKTRO TANAH ABANG/POLRES METRO JAKARTA PUSAT/POLDA METRO JAYA tertanggal 21 Januari 2024.
(dis/wis)