Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani merespons rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperluas kawasan rendah emisi dengan optimisme bahwa akan terjadi perubahan signifikan terhadap kualitas hidup di Jakarta.
Zita mengatakan, kehadiran kawasan rendah emisi akan mampu mereduksi polusi udara.
"Alhamdulillah, ini sebuah inisiatif yang bagus banget ya. Saat ini kita sudah punya Kawasan Kota Tua dan Tebet Eco Park sebagai kawasan rendah emisi. Kalau kita perbanyak lagi ke depannya, Insya Allah tingkat polusi Jakarta akan semakin berkurang," kata Zita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depannya, berbagai strategi yang bertujuan mengurangi emisi itu sekaligus menjadi upaya perwujudan Jakarta Green City.
Zita menjelaskan, pembentukan Kota Hijau atau Green City membutuhkan banyak program pendukung. Salah satunya, green open space, serta green planning and design.
"Ini yang sudah kita lakukan. Pelan tapi pasti, kita selangkah menuju Jakarta Green City. Setelahnya kita akan evaluasi secara bertahap, lalu kita akan progres ke program-program lain," katanya.
Lebih lanjut, Zita menyebut bahwa dirinya mendengar masih banyak pelanggaran yang dilakukan masyarakat di kawasan rendah emisi.
Kawasan rendah emisi sendiri merupakan kawasan dengan akses terbatas bagi kendaraan bermotor yang memiliki emisi tinggi. Kebijakan yang sama telah diterapkan termasuk di Singapura, London, dan Meksiko.
Untuk itu, Zita berharap agar semua pihak termasuk masyarakat Jakarta bisa bersinergi untuk memaksimalkan program perluasan kawasan rendah emisi atau low emission zone (LEZ) menyongsong Jakarta Green City.
"Saya dapat laporan memang warga masih banyak yang bandel juga di LEZ ini. Mungkin dari pihak Pemprov juga bisa memberikan edukasi soal gas rendah emisi kepada masyarakat di wilayah sekitar LEZ. Bangun kolaborasi dengan RT-RW setempat supaya lebih efektif," ujar Zita.
(rea/rir)