Budiman Tak Setuju Mahfud Sebut Greenflation Isu Receh

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, tak setuju dengan pernyataan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang menyebut pertanyaan Gibran soal inflasi hijau atau greenflation di debat keempat Pilpres 2024 merupakan pertanyaan recehan.

Budiman berpendapat Mahfud dan kubunya tak siap memberi penjelasan kepada publik perihal dilema dalam pembuatan kebijakan.

"Bahwa seorang Profesor Mahfud menganggap itu receh, menurut saya, barangkali tim 03 tidak siap untuk diajak berbicara soal dilema-dilema dalam pembuatan kebijakan publik," kata Budiman mengutip siaran pers, Selasa (23/1).

Budiman mengatakan isu greenflation ini bukanlah isu yang receh, melainkan penting untuk dibahas.

Ia lantas menjelaskan greenflation merupakan istilah baru para ekonom yang mengacu pada kenaikan harga material akibat transisi ke energi hijau.

Lihat Juga : Pejabat Gestur Dukung Capres Tertentu, Mahfud Ungkit Pengadilan Rakyat

Pada kesempatan yang sama, Budiman menyebut kepemimpinan dan pemerintahan tak sebatas membicarakan hal baik dalam visi dan misi.

Melainkan, setiap kebijakan publik juga akan menimbulkan resiko dan konsekuensi. Setiap paslon pun harus siap menjelaskan itu.

Budiman menyebut greenflation hanyalah satu dari sekian banyak dilema yang harus dihadapi dalam membuat kebijakan.

Menurutnya, untuk menjadi negara maju akan banyak dilema yang juga penting untuk dibicarakan.

"Misalnya, saat kita mengejar kemajuan dengan penerapan teknologi digital seperti artificial intelligence, itu juga tentu akan berpengaruh pada penyiapan skills, keahlian sumber daya manusia Indonesia," ucap dia.

Lihat Juga : Mahfud Sebut Sinyal Mundur dari Kabinet Sudah Disampaikan Usai Debat

Pada debat keempat Pilpres 2024 lalu, Gibran menanyakan Mahfud soal greenflation. Usai mendengar jawaban Mahfud, Gibran mengaku tidak puas dengan jawaban yang disampaikan.

Menurutnya, ia bertanya soal inflasi hijau tetapi Mahfud justru menjelaskan soal ekonomi hijau.

Merespons itu, Mahfud berpendapat pertanyaan Gibran itu sangat lah receh dan tidak layak dijawab. Menurutnya, tak ada gunanya pula ia menjawab pertanyaan tersebut.

"Saya juga ingin mencari itu jawabannya ngawur juga itu. Ngarang-ngarang enggak karuan mengaitkan dengan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud.

Lihat Juga : Cak Imin Beri Selamat Ultah Megawati: Beliau Konsisten Jaga Demokrasi