Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menilai Pilpres 2024 diwarnai banyak ancaman dan tekanan kepada pihak yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. Ia mengamini pilpres kali ini merupakan yang paling tidak sehat sejak 2004.
"Ada ketidakseimbangan, ada tekanan kepada pihak yang tidak mendukung calon yang direstui, tidak diberi kesempatan, tentu lah macam-macam. Mungkin tidak kelihatan, tapi tekanan itu ada di mana mana. Kita tahu juga ancaman ancaman ada di mana mana. Itu semua tidak sehat untuk suatu bangsa yang besar," kata JK dalam Political Show CNN Indonesia Podcast yang disiarkan Selasa, (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut JK, Pemilu 2004 di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri tak ada masalah. Demokrasi dinilai berjalan baik. Lalu, Pemilu 2009 juga berjalan baik meski ada sejumlah catatan.
"(Pemilu) 2009 juga baik sebenarnya walaupun banyak catatan-catatan juga, tapi tidak ada tekanan yang begini tidak ada ancaman," ujar dia.
JK menyebut masalah di Pilpres 2024 salah satunya ditunjukkan dengan polemik di Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan soal batas usia minimal calon presiden dan wakil presiden.
Menurutnya, peristiwa itu adalah contoh adanya pemaksaan dalam kontestasi pilpres.
"Sekarang ini betul-betul pemaksaan-pemaksaan terjadi ya kita tahu lah bagaimana di MK terjadi. Bukan rahasia lagi lah karena Ketua MK dianggap tidak etis bersalah sehingga harus diturunkan ini artinya telah terjadi masalah," katanya.
(mab/tsa)