Polisi Gali Kesaksian 10 Warga Korban Gas Chandra Asri di Cilegon

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jan 2024 20:17 WIB
Ilustrasi. Polda Banten mengaku telah memeriksa total 10 orang warga terkait kasus dugaan pencemaran udara oleh PT Chandra Asri Pasific. (www.barito.co.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Banten mengaku telah memeriksa total 10 orang warga terkait kasus dugaan pencemaran udara oleh PT Chandra Asri Pasific.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto mengatakan saksi yang diperiksa tersebut merupakan warga yang menjadi korban oleh bau yang ditimbulkan akibat pembakaran dari PT Chandra Asri Pasific.

"Sedang berjalan pemeriksaannya ada 10 orang masyarakat Cilegon yang terdampak bau tak sedap itu. Mereka terdampak paparan gas hidrokarbon pada saat kejadian proses flaring di pabrik kimia tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (25/1).

Selain pemeriksaan terhadap para korban, ia mengatakan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus juga turut memeriksa tujuh orang saksi lainnya selaku pihak manajemen dari PT Chandra Asri Pacific.

Sementara itu, Kasubbid Toksikologi Lingkungan Puslabfor Polri AKBP Faizal Rachmad mengatakan dari hasil olah TKP awal kandungan gas hidroksida yang sempat tinggi saat ini juga sudah kembali normal.

Ia menyebut masyarakat juga sudah dapat beraktivitas kembali seperti biasa lantaran kadar gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran telah di bawah baku mutu.

"Bau Hidrokarbon saat ini dinyatakan aman karena di bawah baku mutu artinya ukuran batas atau kadar makhluk hidup, sehingga dinyatakan aman untuk masyarakat," ujarnya.

Hanya saja, Faizal mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium tambahan untuk memastikan apakah terjadi pencemaran terhadap tanah dan air yang ada di sekitar lokasi.



"Untuk sampel lain seperti tanah dan air yang ada di sekitar lokasi akan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Puslabfor Polri, dan hasil pemeriksaan akan didapatkan setelah satu minggu pemeriksaan," pungkasnya.

Sebelumnya warga di tiga kecamatan di Cilegon, yakni Ciwandan, Citangkil dan Grogol, mengaku mencium aroma tak sedap sejak Sabtu (19/1) dini hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon Sabri mengatakan bau tersebut berasal dari PT Chandra Asri Petrochemicals yang sedang melakukan flaring atau pembakaran gas.

Akibat peristiwa itu, Dinkes Kota Cilegon mencatat setidaknya terdapat sekitar 360 orang terdampak yang harus mendapatkan perawatan medis. Kepala Dinkes Cilegon Ratih Purnamasari bahkan menyebut empat korban harus mendapatkan perawatan serius di RSUD Cilegon.

Adapun para korban tersebut tersebar di empat kecamatan. Rinciannya Kecamatan Grogol 190 orang, Ciwandan 96 orang, Citangkil 25 orang dan Pulomerak 36 orang. Pasien didominasi perempuan sebanyak 262 orang dan laki-laki ada 98 orang.

(tfq/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK